Halo teman Intipers! Perkenalkan namaku Nabila Chalisya Ilyas, sahabat-sahabat bisa panggil saya Kalis. Aku yaitu seorang mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran UI angkatan 2018. Kali ini aku mau kisah sedikit perihal jurusan saya ini yang merupakan sekolah kedokteran pertama di Indonesia dan diketahui sebagai salah satu acara studi pendidikan dokter terbaik di Indonesia. Yuk disimak, sahabat-sobat ! Bagi sobat-sobat yang akan bertanya atau diskusi bisa komen di bawah postingan ini. Kalau sempat saya balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok, pastikan kalian baca sampe beres dulu postingan ini sebelum mengajukan pertanyaan.
Belajar apa aja di Kedokteran UI ?
Secara lazim, Ilmu kedokteran itu berguru untuk mengenal badan manusia dan sistem yang ada di dalamnya secara mendalam dan menyeluruh yang nantinya akan dipraktekkan untuk mampu menangkal, mengobati dan menyembuhkan penyakit. Belajar badan insan di kedokteran gak hanya teorinya aja di dalam kelas, ilmu teori yang didapat dari kuliah dosen kemudian dipraktekkan dalam bentuk praktikum biar nantinya setelah lulus telah siap menanggulangi pasien dengan baik. Praktikum yang dijalankan banyak jenisnya : ada praktikum di laboratorium yang pakai mikroskop, ada praktikum di laboratorium anatomi dengan kadaver ( jenazah yang dipakai untuk studi kedokteran ), ada juga praktikum kemampuan klinik dasar dengan pasien, tapi pasiennya ini masih akal-akalan yaaa jadi kayak main tugas dokter-pasien gituu, alasannya jikalau belum lulus jadi dokter belum boleh menanggulangi pasien beneran hehehe.
Bagi kalian yang ingin mendapatkan informasi jurusan dan masuk perguruan tinggi tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Berapa usang waktu kuliah yang diharapkan untuk menjadi dokter ?
Sekolah kedokteran tuh lamaaa banget temen-temen, rata-rata sampai tamat jadi dokter itu 6-8 tahun. namun kalau di FKUI, mahasiswa kedokteran wajib ngikutin peraturan yang udah dibuat FKUI untuk tiap tahap pendidikannya jadi jikalau jadi dokter di FKUI selesainya wajib 5.5- tahun. 6 tahun gak hanya teori aja yaaa. jadi 3,5 tahun ( 7 semester ) namanya tahap preklinik. Belajarnya kayak kuliah pada umumnya gituu dan di semester 7 nyusun skripsi dan sidang untuk dapet gelar sarjana kedokteran (S.Ked). Selesai sarjana, tahap berikutnya yakni tahap klinik selama 2 tahun atau dikenal selaku koas yang ketemu pasien langsung dan menanggulangi pasien pribadi dibawah pengawasan dan tutorial dokter.
Kalau koas sebutannya masih dokter muda yaaa alasannya belum dapet gelar dokter (dr.) di depan namanya, masih S.Ked. Selesai koas baru dehh disumpah dokter. Setelah mengikrarkan sumpah dokter barulah mampu disebut dokter beneran dengan gelar di depan nama. Udah simpulan belum sekolahnya ? secara teknis udah dong kan udah dapet gelar dokternya ? hehehe belum sepenuhnya. Untuk menerima surat izin praktik di klinik, sesudah dapet gelar dokter mesti internship (magang) duluu selama 1 tahun di rumah sakit. Hehehe usang yaaa jadi mesti bener-bener dijaga janji dan semangatnya selama sekolah kedokteran.
Mitos Anak Kedokteran
Bener gak tuh mitosnya jikalau anak kedokteran tuh ambisius mencar ilmu mulu, gapunya waktu kalem bermain sama temen-temen ? Menurut saya relatif yaa, selama di FKUI saya merasa sahabat-sobat saya memang bersungguh-sungguh-tekun banget dan masing-masing udah sadar pentingnya mencar ilmu. Karena ujiannya gak pernah gampang, jadinya memang mau gak mau harus mendedikasikan waktu belajar yang banyak. Ambisiusnya relatif karena tiap orang sifat dan cara belajarnya beda-beda. Ada yang sekali belajar pribadi ngerti, ada yang perlu baca berulang-ulang gres ngerti, dsb. tapi gaada yang contohnya gak belajar sama sekali terus bisa tanpa hambatan ngerjain ujian, niscaya semuanya mencar ilmu. entah belajarnya sendirian, atau belajarnya bersamatemen-temen secara berkelompok. Bisa kok anak kedokteran punya waktu santai main dan nongkrong, asal mainnya bukan di ahad cobaan. Belajarnya mesti sungguh-sungguh sebab nanti yang dihadapi kan insan langsung dan taruhannya itu nyawa yang gaada gantinya.
Sistem ujian di Kedokteran UI
Oh iya, jika di FKUI ada ujian kecil dan cobaan besar. Ujian kecil itu kuis yang dijalankan sehabis praktikum, seminggu biasanya praktikum 6-7 kali jadi ujian kecilnya 6-7 kali sepekan. Ujian besarnya ada setiap 3 minggu sekali dengan sekurang-kurangnya3 jenis ujian ialah cobaan sumatif (cobaan teori), cobaan integ (ujian praktikum lab) dan ujian anatomi (cobaan praktikum kadaver). Selain 3 ujian itu kadang ada ujian pelengkap, tapi tergantung mata kuliahnya. Misalnya jika modul dermatomuskuloskeletal ( mata kuliah kulit, otot dan tulang rangka ) ada cobaan praktikum pewarnaan Gram yang tugasnya melakukan prosedur mewarnai kuman dan identifikasi nama bakteri yang diujikan.
Bener gak sih kalau kuliah kedokteran mesti bedah jenazah? Ini mitos banget temen-temen. Mayatnya udah dibedahin sama dokter-dokter staf departemen Anatomi dan mahasiswa kedokteran kewajibannya berguru mengamati kadaver dengan baik aja, gausah bedah-bedah lagi hehehe. Belajar pake kadaver juga gak boleh asal pilih, di FKUI kami menyebut kadaver sebagai “the silent mentor”. Kadaver adalah guru yang mengajarkan wawasan organ badan insan lebih mendalam. Oleh sebab itu, Kadaver mesti dihormati mirip guru dan dirawat dengan baik, maka dari itu sebelum dan sesudah mencar ilmu dengan kadaver di lab anatomi wajib mendoakan kadaver dan mengucapkan terimakasih pada kadaver yang telah digunakan untuk mencar ilmu.
Mata Kuliah Khas Kedokteran UI
Yang paling khas dari FK ialah praktikumnya yang banyak banget, sepekan bisa 6-7 kali
praktikum yang jenisnya beda-beda semua. Sebelumnya kan saya telah bercerita yaa wacana praktikum laboratorium ada 3 macam yaitu praktikum anatomi dengan kadaver, praktikum kemampuan klinik dengan pasien”bohong-bohongan”, dan praktikum di lab dengan mikroskop yang disebut praktikum integrasi. Nahh yang banyak jenisnya ituu praktikum integrasi ini yang satu minggunya dikerjakan 6-7 kali dan selalu diakhiri dengan kuis. Praktikumnya apa aja? Ada praktikum farmakologi dan farmasi, patologi anatomi, patologi klinik, fisiologi, mikrobiologi, parasitologi, histologi dan biokimia.
Ada gak acara keterampilan di Kedokteran UI?
Adaaa, tetapi di tingkatan yang berbeda bukan di tingkat dokter lazim. Program keterampilan dokter itu acara studi setara dengan S2 yang disebut Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Kalau untuk Program Pendidikan Dokter Umum (PPDU), gak ada acara keahliannya. Dokter biasa mesti mampu mengatasi seluruh penyakit yang ada di tubuh sesuai dengan tingkat kompetensinya, sedangkan dokter seorang ahli yakni dokter ahli yang menanggulangi penyakit pada bagian badan yang lebih spesifik.
Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Tips untuk Maba Kedokteran UI
Belajar mengetahui diri sendiri lebih dalam supaya tahu pola mencar ilmu yang lezat dan efektif buat kamu terapin jangka panjang seperti apa. Kerasa banget, cara mencar ilmu waktu SMA atau pas persiapan ujian seleksi PTN gak bisa diterapin saat kuliah alasannya bahan kuliah banyak banget dan pergantiannya cepet jadi kita harus mampu adaptasi cara berguru gres yang nyaman. Inget dan pegang terus akad di permulaan kenapa mau jadi dokter yang kita telah tahu sekolahnya lama dan prosesnya bakalan berat. Belajar buat ikhlas belajar dan mengakibatkan mencar ilmu sebagai kebiasaan berkala bukan keharusan aja buat lulus cobaan aja. Ujian bekerjsama itu bukan di atas kertas, namun saat berhadapan langsung dengan pasien yang sedang sakit dan memerlukan sumbangan nantinya. Ketika kamu mau menjadi dokter, memiliki arti kau sudah berjanji untuk menjadi life long learner yang hendak senantiasa mendermakan waktu dan tenaga seumur hidup untuk belajar demi kesembuhan pasien nantinya.
Prospek Karir Lulusan Dokter
Kalau jadi dokter niscaya kerjanya di rumah sakit atau puskesmas ya? Belum tentu! Setelah lulus kamu boleh menentukan mau jadi dokter yang seperti apa sesuai dengan minat kau. Prospek lulusan dokter itu luasss banget gak selalu dokter itu kerjanya di klinik ngadepin pasien langsung. Mau jadi dokter struktural yang mengatur rumah sakit? Bisa! Jadi dokter peneliti? Bisa banget! Makara dokter yang kerja untuk kesehatan penduduk dan Global Healthjuga bisaa. Kerjanya rangkap boleh gak? Boleh! Kamu mampu jadi dokter yang mengatasi pasien di rumah sakit sambil melakukan pekerjaan menjadi dosen acara studi pendidikan dokter. Asik banget kan?? Kesempatan berkarir terbuka luas buat lulusan dokter. Gimana, kamu kepincut dengan jurusan kedokteran ? Semoga berfaedah yaa!
Kode Konten: X356
Sumber we.com
EmoticonEmoticon