Kamis, 03 Desember 2020

Psikologi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta (Adelin)

Hallo Intipers, perkenalkan nama aku Adelin Apriana Fasha. Saya mahasiswi jurusan Psikologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015. Disini, aku akan menceritakan pengalaman aku sebagai mahasiswi Psikologi di UIN Jakarta dan aku berharap dongeng aku ini mampu menjadi ide atau motivasi kamu untuk mengambil jurusan Psikologi.


Bagi sahabat-sahabat yang mau bertanya atau diskusi, mampu komen di bawah postingan ini. Kalau sempat saya balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dahulu artikel ini sebelum bertanya.


Apa itu ilmu Psikologi?


Sebelumnya saya ingin tahu, apa yang menciptakan kau kesengsem dengan ilmu psikologi? Apakah karena beredar gosip bahwa orang dengan latar belakang ilmu psikologi dapat membaca asumsi orang lain? Atau mampu mengetahui kepribadian seseorang cuma dari melihat penampilannya saja?


Sayangnya, itu tidak benar alias hanya mitos ya, Intipers. Mahasiswa psikologi tidak dibekali keterampilan seperti itu. Ilmu psikologi berfokus mempelajari dan mengetahui tingkah laku insan dalam kehidupan sehari-hari. Mempelajari ilmu psikologi rasanya mirip mempelajari wacana diri sendiri, lho. Sehingga ilmu yang didapatkan di dalam perkuliahanpun nantinya mampu dipraktekkan pada diri sendiri atau mampu digunakan untuk menolong orang lain.


Jurusan psikologi di sekolah tinggi tinggi lazimnya masuk ke dalam rumpun Soshum, mirip jurusan psikologi di kampus UIN Jakarta ini. Namun ada juga jurusan psikologi yang masuk ke dalam rumpun Saintek seperti di kampus UNS maupun UNPAD. Akreditasinya tidak perlu diragukan lagi ya, karena jurusan psikologi UIN Jakarta ini sudah terakreditasi A dan bangkit sebagai fakultas sendiri yaitu Fakultas Psikologi.


Apa perbedaan Psikolog dengan Psikiater?


Saya sering mendapat pertanyaan, “kakak jurusan psikolog ya?” atau “bedanya psikolog sama psikiater itu apa sih?” Jadi yuk aku jawab. Psikolog bukanlah suatu jurusan melainkan profesi, sedangkan psikologi atau ilmu psikologi merupakan suatu jurusan atau progam studi.


Nah, psikolog yaitu sebuah profesi yang dapat memperlihatkan diagnosis problem kejiwaan, dapat memperlihatkan terapi nonmedis, namun tidak mampu meresepkan obat-obatan. Untuk menjadi psikolog, kau harus mengambil S-1 Psikologi dan mengambil S-2 Profesi Psikologi. Sedangkan psikiater adalah suatu profesi yang dapat menunjukkan diagnosis problem kejiwaan, mampu memberikan terapi medis, dan mampu meresepkan obat-obatan. Untuk menjadi psikiater, kau mesti mengambil S-1 Pendidikan Dokter dan mengambil Spesialis Psikiatri.


Sehingga disini jelas ya, basic dari Psikolog yaitu ilmu psikologi sedangkan psikiater yaitu ilmu kedokteran. Jika tidak mau melanjutkan S-2, apa yang mampu dijalankan oleh sarjana psikologi? Untuk sarjana psikologi sendiri, mereka dapat melaksanakan intervensi psikologi dalam bentuk konseling, psikoedukasi, ataupun pelatihan. Namun, mereka tidak dapat melaksanakan diagnosis dilema kejiwaan ataupun terapi.


Apa aja sih mata kuliah yang bakal dipelajari? 


Di jurusan psikologi UIN Jakarta, akan ada banyak mata kuliah yang kita pelajari, mulai dari mata kuliah psikologi biasa ; metodologi observasi (metlit); statistik; konstruksi alat ukur psikologi (KAUP); psikometri; psikodiagnostik proyektif maupun nonproyektif; psikodiagnostik inteligensi, minat, dan talenta; psikologi faal; psikologi abnormal dan patologi; bimbingan dan konseling; kesehatan mental; arahan etik profesi psikologi; dan lain-lain.


Tidak cuma mempelajari teori, kita juga akan melakukan praktikum. Praktikum tersebut antara lain adalah mengolah data menggunakan aplikasi pada mata kuliah statistik dan psikometri, membuat alat ukur psikologi dalam bentuk jurnal pada mata kuliah KAUP, mengadministrasikan alat tes psikologi pada mata kuliah psikodiagnostik, praktik panduan dan konseling, dan sebagainya. Psikologi UIN Jakarta populer dengan Psikomteri-nya. Psikometri berkonsentrasi pada pengerjaan alat ukur psikologi yang mampu diaplikasikan pada bidang yang memerlukan. Kita juga mempelajari statistik selama tiga semester (Statistik I, Statistik II, Statistik III). Konon katanya, Statistik III di perguruan tinggi tinggi lain itu diajarkan pada mahasiswa S-3, sedangkan disini sudah diajarkan di S-1. Makara, selain menghapal juga kita berkutat dengan angka.


Mata kuliah favorit


Mata kuliah yang seru yakni psikologi abnormal dan patologi karena disana kita akan mempelajari aneka macam macam gangguan psikologis dan gejalanya yang dialami oleh individu. Selain itu juga ada mata kuliah psikologi faal yang mau mempelajari proses tingkah laris individu melalui kerja otak, metode syaraf, dan sebagainya (mata kuliah ini seperti pelajaran biologi, Intipers!)


Peminatan yang ada di jurusan Psikologi UIN Jakarta itu apa aja sih?


Di jurusan ini, ada enam peminatan yang mampu dipilih, adalah psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi klinis, psikologi sosial, psikologi industri dan organisasi (PIO), serta psikometri. Saya langsung menentukan peminatan psikologi perkembangan yang berfokus mempelajari rentang hidup insan dari lahir sampai menutup usia, dalam rentang hidup tersebut ada berbagai tugas perkembangan yang harus dilalui oleh individu, mirip contohnya di usia 20-30 tahunan, tugas perkembangannya individu yakni membangun korelasi dengan lawan jenis dan berkomitmen (mampu lewat ijab kabul) dan juga mulai meniti karier. Jika tahap perkembangan tersebut tidak terealisasi dengan baik maka bisa jadi individu merasa gagal, takut, tidak percaya diri, dan sebagainya.


Kegiatan KKL


Tidak adan KKN di Fakultas Psikologi UIN Jakarta, melainkan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) yang penempatannya nanti disesuaikan dengan peminatan yang dipilih. Saat itu, aku bareng golongan aku melaksanakan KKL di LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak) Jakarta. Kita melaksanakan kegiatan konseling, sharing, mengajarkan para anak didik untuk membuat suatu prakarya, dan masih banyak lagi. Sungguh momen yang tidak bisa saya lupakan karena disana aku mendapat banyak pengalaman dan pelajaran. Contoh yang lain kalau kamu mengambil peminatan PIO, nantinya kau akan melaksanakan KKL di perusahaan ataupun di instansi pemerintah. Sedangkan pada peminatan psikologi klinis, nantinya kau akan melakukan KKL di Rumah Sakit Jiwa, Badan Narkotika Nasional, dll.


Maba Psikologi harus tahu ini!


Sebelumnya, saya ucapkan selamat kepada kau dikarenakan telah sukses masuk di jurusan yang kau impikan. Masuk jurusan psikologi bukanlah sebuah simpulan, melainkan gerbang permulaan menuju kesuksesesan-kesesuksesan berikutnya.


Banyak kejutan, tantangan, dan pelajaran yang akan kamu peroleh selama berguru psikologi. Tetaplah rendah hati, jadikan ilmu yang kamu peroleh ini selaku bekal dalam menjalani kehidupan. Jangan pamrih untuk menolong sesama. Tingkatkan kepekaanmu, jadilah pendengar dan persoalan solver yang  baik. Serta jangan pernah berhenti untuk terus mencar ilmu sebab kau akan bertemu berbagai individu dengan latar belakang dan karakteristik yang berlainan-beda.


Bagaimana kesempatan kerja lulusan Psikologi?


Prospek kerja lulusan psikologi sangatlah luas, ibaratnya selagi masih ada manusia maka lulusan psikologi akan terus diharapkan. Hal ini dikarenakan sumber daya insan (SDM) dari lulusan psikologi tidak dapat digantikan oleh teknologi ataupun mesin.


Lulusan psikologi nantinya mampu melakukan pekerjaan di perusahaan selaku Human Resource (HR) ataupun Recruiter. Selain itu juga dapat bekerja di sekolah selaku guru BK. Menjadi konselor, menjadi tester di Biro Psikologi, dosen, peneliti, psikolog, dan masih banyak lagi pekerjaan yang mampu kamu pilih. Sekian dongeng aku. Mohon maaf atas segala kelemahan dan kesalahan kata-kata dalam tulisan ini. Terima kasih 🙂


Kode konten: X239




Sumber we.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)