Halo teman intipers! Aku Rahmatika Monati dari Ilmu Hukum UIN Yogyakarta angkatan 2019. Kali ini saya ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang aku ambil. Lanjut bacanya ya intipers. Bagi sobat-sahabat yang mau mengajukan pertanyaan atau diskusi, mampu komen di bawah postingan ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dahulu postingan ini sebelum bertanya.
Secara umum, jurusan Ilmu Hukum UIN Yogyakarta mirip apa?
Karena kita UIN Universitas islami, jadi ada satu hal yang membedakan antara ilmu aturan di UIN dengan universitas yang lain. Misal ilmu aturan UGM, UI, UNDIP, yang beda di UIN itu disisipkan beberapa matkul yang berkaitan dengan agama islam. Misal di semester awal di univ yang lain eksklusif pada hukum pidana, aturan pengirim Indonesia. Kalo di UIN semester awal ada masa adaptasi, dimasukan kedalam matkul islami. Misal adat tasawuf, ilmu fiqih, bahasa arab, sejarah kebudayaan islam. Hal ini jangan di anggap berat alasannya bukan lulusan pesantren atau bukan lulusan MA. Itu stigma yang salah alasannya saya eksklusif bukan lulusan dari pesantren atau MA. Aku dari Sekolah Dasar, SMP, Sekolah Menengan Atas di sekolah formal tetapi masuk di UIN. Jadi challenge buat kita jadi survive di situ.
Temen-temen tenang aja lingkungan UIN ga ada yang individualis semua bareng-bareng. Kalo pun ada yang ga bisa bahasa arab kaya saya, tetapi sebelum UTS atau cobaan kita ada kelas bareng atau tutor bareng. Kita bahas bahasa arab secara struktural, membicarakan soal-soal dan kata kuncinya. Semua itu bareng-bareng.
Bagi kalian yang ingin mendapatkan info jurusan dan masuk sekolah tinggi tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Stigma
Stigma umumnya ada, anak aturan umumnya hafalin undang-undang. Di ilmu hukum selama 4 semester bukan menghafal yang aku dapatkan. Kita tapi lebih terhadap mengetahui desain, misal gak ada matkul yang nyuruh hafalin undang-undang namun lebih ke konseptual. Dalam undang-undang ada banyak pasal, kita mesti tau pasal yang menunjukkan human right itu pasal berapa sih. Oh pasal 28 ada A, B, C, D, E, F, G sampai bawah. Terus di spesifikasikan pasal mana perihal human right untuk ijab kabul, hak hidup, hak menyatakan usulan. Makara lebih ke konseptualnya. Itu pun dengan peraturan perundang-undangan di bawahnya misal terkait Undang-undang Desa, kita ga di minta hafalin, namun konseptual secara general Undang-undang Desa itu nomor berapa, mempelajari apa, hak-hak apa yang di akomodir.
Kedua stigma tentang UIN itu sendiri, banyak stigma kalo di UIN itu berbasis agama, semua matkul berbau agama, itu salah, alasannya jurusan aku ilmu hukum jadi di fakultas aku ada 5 prodi, 4 prodi telah berbasis islam dan 1 prodi ilmu hukum nasional sama. Mau mencar ilmu ilmu aturan di universitas manapun sama, yang membedakan cuma UIN di tambah matkul agama, tetapi tidak kaya stigma agamanya berat, di UIN itu matkul agamanya telah spesifik, contohnya ada matkul Al-Qur’an dan Hadist, ada matkul tafsir ayat hukum, telah spesifik membicarakan mengenai menjadi aparat aturan yang bagus dan benar, bagaiaman seorang pegawanegeri penegak aturan yang berkeadilan, jadi memang matkul-matkul agama yang disisipkan dalam kurikulum UIN itu telah spesifik sesuai dengan jurusannya, jadi jangan takut, karena ga bisa tafsir, jangan menggeneralisir atau menyamakan tafsirnya ilmu hukum dengan tafsir yang benar-benartafsir.
Apa yang jadi alasan masuk jurusan Ilmu Hukum UIN Yogyakarta?
Aku rasa pasion saya di dalam public speaking, pada kesudahannya kelas 12 aku menetapkan untuk konsultasi dengan guru BK dan menyarankan SBMPTN masuk ke hukum atau kekerabatan internasional, pada dikala itu aku pengen banget kuliah di jogja dan cari jurusan ilmu aturan yang akreditasinya A, UIN yaitu univ yang ilmu hukumnya telah A dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional. Kaprikornus pada dikala itu tanpa berpikir panjang pribadi pilih UIN dan outputnya itu pengen jadi dosen.
Apa mata kuliah dan tugas yang khas dari jurusan ini?
Mata kuliah di awal masih di berikan matkul agama, tetapi ga seluruhnya agama, di awal tetap kaya ilmu hukum di Univ lain kaya ada pengirim hukum indonesia, pengantar ilmu aturan, aturan perdata, pidana, hanya kita disisipin matkul islam tadi, mulai dari tasawuf, bimbingan berakhlak baik untuk diri sendiri, sahabat maupun yang lebih luas lagi. Ada matkul tauhid biar makin kuat lagi islamnya, ada matkul islam lainnya kaya bahasa arab, bahasa inggris, itu selebihnya matkul aturan, kaya administrasi negara, aturan pidana, perdata, mahkamah konstitusi, HAM, dan lain sebagainya.
Kalo terkait peran, alasannya sekarang lagi online, untungnya banyak dosen yang kreatif, dari sisi tugas-tugasnya, ga hanya membuatmakalah namun kaya menerangkan membuatvideo animasi dan sebagainya. Dan paling berkesan bukan hanya di tugas, tapi kaya pengalaman di luar itu, dari komunitasnya, lomba yang luas banget, mulai dari debat, sidang ada yang kancah nasional dan internasional, kontes Consdraft atau Akademic Constitutional Drafting RI itu semacam mengganti undang-undang, kita selaku mahasiswa di tuntut untuk apa sih kurangnya dari undang-undang kini, kalo ada amandemen apa yang di ubah, ada pakar-pakar, gimana kita berproses, meneliti sesuatu atau mengikuti event dari universitas lain satu Indonesia.
Adakah konsentrasi atau kalangan keahlian di jurusan ini?
Ada 3 konsentrasi, pertama ada konsetrasi pidana, kedua konsetrasi perdata, dan ketiga konsentarsi aturan tata negara. Konsentrasi hukum pidana itu kaya lebih ke pidana yang ada dua. Ada pidana lazim dan khusus, pidana khusus lebih pada tipikor atau pidana korupsi, terorisme, pidana anak, cyber, ekonomi. Pidana umum yang lebih general semisal ada pelanggaran hak paten, pencabulan kepada anak, tindak korupsi itu termasuk kategori pidana khusus.
Kedua perdata, lebih kaya nanti kesempatannya mau jadi notaris, adi konsultan di sebuah perusahaan bisnis,ita selaku orang hukum yang mengatasinya. Perdata lebih kaya perjanjian, kontrak kerja. Kalo hukum tata negara, lebih spesifik pada manajemen negara. Nah, kalo semisal ada rektor universitas melakukan pemecatan dosen semena-mena, kita berhak mengajukan gugatan terhadap PTUN atau Pengadilan Tata Usaha Negara. Jadi lebih pada faktor ketatanegaraan, wacana hakikat MPR, dewan perwakilan rakyat, DPD, administrasi negara kalo ada sebuah hal bagaimana tindakannya. Bisa kita pilih di semester 5,6,7 untuk menentukan arah skripsi.
Apa jalur masuk yang ada di jurusan kau?
Kita ini UIN di bawah Kemenag bukan Kemenristekdikti, jadi jalurnya agak sedikit berlawanan, pertama jalur SNMPTN sama kaya lazimnya tapi jurusan yang di pilih lebih general, ada 5 prodi dalam fakultas ada ekonomi syariah atau muamalah, aturan keluarga islam, perbandingan mahdzab, ilmu hukum dan ada satu lagi. Di SNMPTN kalian bisa milih ilmu hukum namun kalian ga bisa aturan keluarga islam, sebab lebih ke islami jadi jalurnya beda, jalur SPAN-PTKIN, jalur ini sama tapi hanya untuk jurusan berbau islami.
Kedua jalur SBMPTN atau UTBK, ada juga jalur UMPTKIN kaya jalur SBMPTN, ada soal-soal keagamaannya, kalo SBMPTN kan ga ada. Terakhir ada mandiri, ada CBT, portofolio, prestasi, tahfidz 30 juz dan lain sebagainya, mungkin temen-temen mau tau pribadi browsing aja, banyak jalur menuju UIN, mandiri di UIN ga ada duit pangkal, kalo adapun ga semahal univ lain, jadi lebih irit namun kualitasnya tetap bisa bersaing teman-sahabat dari universitas lain.
Ada kiat buat mahasiswa gres Ilmu Hukum UIN Yogyakarta?
Kalian mesti percaya dulu sama jurusan yang hendak diambil, terus kaya aku ga suka jurusan ini, bukan pasion, kalian haru make sure jurusan itu apa yang kalian suka, kalian cinta, dan apa pasion kalian. Kedua kalo udah terjun, jangan puter balik, lurus aja. Yang ketiga liat universitasnya sesuaikan dengan kondisi kalian, orang tua kalian, sejalan atau tidak alasannya adalah restu orang bau tanah yang pertama. Yang keempat cintai jurusan dan make sure pilihan kalian telah benar.
Bagaimana kesempatan kerja dari alumni jurusan ini?
Ilmu hukum luas banget terlebih dengan konsentrasi yang tiga tadi, setiap konsentrasi mempunyai prospek yang berbed, misal pidana kalian berhak menjadi jaksa, hakim, pengamat peneliti ataupun dosen. Untuk perdata kalian bisa jadi notaris, staf legal di sebuah perusahaan. Untuk tata negara kalian bisa jadi dosen, politikus, pengamat hukum tata negara, pokonya luas banget. Setiap perusahaan niscaya butuh yang namanya legal konsultan, ga mungkin ga ada orang hukumnya, untuk mengurus bangunanya, aktanya dan mengurus yang berbau aturan, jadi harapannya sangat luas, jadi akademisi maupun praktisi.
Lihat vlog dari ratusan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Apa planning dan keinginan kamu setelah lulus?
Aku lebih teratik ke ranah akademisi, doain supaya kuliah ku tanpa gangguan dan jalan yang tanpa hambatan juga, bisa berguna dan membuatkan ke sesama.
Kode konten: C525
Sumber we.com
EmoticonEmoticon