Salam sehat dan bahagia, Intipers! Bagaimana kabarmu? Semoga semuanya sehat dan semangat senantiasa, ya! Perkenalkan, namaku Hans Ivander Pistar Parlindungan Hutahaean, siapa pun memanggilku dengan sebutan Hans. Aku berasal dari jurusan Ilmu Keperawatan di USU atau Universitas Sumatera Utara di Medan, Sumatera Utara. Singkat kisah, Universitas Sumatera Utara adalah PTN pertama di Pulau Sumatera, lho! Aku sebentar lagi akan memasuki periode profesi ners, jadi doakan aku ya. Sebelumnya, saya ialah angkatan 2016 dari kelas A. Senang berkenalan dengan sahabat-teman semua! Kali ini, aku ingin membuatkan kisahku seputar dunia perkuliahan di Ilmu Keperawatan di USU. Mau dengar ceritaku? Jika ada yang mau ditanyakan, boleh kakak!
Apa aja sih, yang dipelajari di Ilmu Keperawatan USU?
Secara garis besar, Ilmu Keperawatan mempelajari tentang bagaimana kita bisa menawarkan pelayanan perawatan kepada setiap pasien dan penduduk , baik dalam kondisi sehat, rawan sakit, sakit, sampai menjelang kematiannya, baik secara fisik, psikologi, sosial, dan spiritual. Dalam Ilmu Keperawatan, ada dua skill yang harus kita kuasai, yakni soft skill dan hard skill. Kedua kemampuan tersebut sangat penting dalam menunjukkan asuhan keperawatan terhadap orang lain. Bukan cuma berguru tentang merawat orang lain saja, kita juga belajar cara berkomunikasi secara terapeutik (sifatnya menyembuhkan), berkolaborasi dengan berbagai tenaga kesehatan, memperlihatkan edukasi kesehatan kepada semua orang, dan memperlihatkan konseling kesehatan.
Ketika sudah menyelesaikan kala pendidikan di Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners (keduanya sepaket), kamu akan menerima gelar Ners (disingkat Ns.) selaku tanda bahwa kamu sudah menjadi seorang perawat. Profesi perawat tidak cuma melakukan pekerjaan di lingkup klinis saja, namun juga di lingkup komunitas dan penduduk . Seringkali perawat masih dianggap sebagai pembantu dokter/ajudan dokter, padahal, profesi perawat yakni profesi yang sejajar dengan tenaga kesehatan yang lain, oleh alasannya adalah itulah setelah berguru dari ilmu keperawatan, kita akan bisa memberikan edukasi yang lebih baik kepada siapa pun dan bisa meluruskan banyak sekali kekeliruan yang ada. Saat kamu telah tamat dari Ilmu Keperawatan USU, dibutuhkan kamu akan menjadi perawat yang care dan profesional dalam melayani semua orang.
Apa aja yang khas dari Ilmu Keperawatan USU?
Yang khas di Ilmu Keperawatan USU adalah mata kuliah yang diajarkan, ialah Ilmu Caring dan Spiritualitas dalam Keperawatan. Mata kuliah Ilmu Caring yakni mata kuliah yang mempelajari wacana bagaimana seorang perawat memahami banyak sekali penggagas keperawatan dengan teori-teori caring (peduli) dan mengaplikasikannya dalam pinjaman pelayanan keperawatan, sedangkan Spiritualias dalam Keperawatan wacana bagaimana seorang perawat memperlihatkan dan memahami keperluan spiritualitas (korelasi diri dengan Tuhan, alam, dan sesamanya) dan hubungannya kepada kesehatan seseorang. Saat ini, Ilmu Keperawatan USU menerapkan tata cara pembelajaran SKS (Satuan Kredit Semester), di mana semua mata kuliah yang diajarkan berbeda setiap harinya dan dipelajari setiap minggunya dalam satu semester tersebut.
Pembelajaran pada tingkat pertama (semester 1 & 2) dimulai dari wawasan dasar seputar ilmu dan keterampilan keperawatan disertai dengan mata kuliah umum, tingkat kedua hingga keempat (semester 3 – 8) mempelajari ilmu dan keterampilan keperawatan di lingkup klinis/rumah sakit dan komunitas serta memanajemen keperawatan. Di setiap semester, kamu akan menjumpai beberapa mata kuliah penunjang kemampuan dan pengetahuan keperawatan, mirip Sistem Informasi Keperawatan, Ilmu Caring, Biostatistik, dan lain-lain.
Jargon-nya juga unik, yang mengakibatkan Fakultas Keperawatan USU memiliki ciri khas, yaitu Ligat Dame, Boleh Kakak!
Apa mata kuliah dan dosen favoritmu di Ilmu Keperawatan USU?
Dari 82 mata kuliah yang sudah kuikuti, ada beberapa mata kuliah yang menjadi favoritku.
Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan, mata kuliah ini aku sungguh senangi, alasannya adalah di sana dijelaskan wacana bagaimana perawat (baik selaku insan biasa maupun selaku orang yang merawat pasien) juga mengalami proses berduka dan stres, serta bagaimana kita menghadapi pasien yang berlawanan budaya dengan kita. Di sini, saya menerima pengalaman bertemu dengan sahabat-teman dari universitas yang berlainan ketika tiba ke Medan, di mana ketika itu mereka merasakan cultural shock.
Spiritualitas dalam Keperawatan, mata kuliah yang memberikan pengertian perihal spiritualitas dalam kehidupan dan bagaimana menawarkan keperluan yang mendukung spiritualitas pasien.
Keperawatan Komunitas I, II, dan Keluarga, mata kuliah yang membicarakan wacana bagaimana seorang perawat menunjukkan layanan keperawatan terhadap komunitas dengan banyak sekali kalangan usia, mulai dari anak sampai lansia, kemudian dalam lingkup keluarga. Jujur saja, saya suka dengan mata kuliah ini karena mata kuliah ini mudah dan menawan. Kebetulan, saya merupakan seksi pendidikan untuk mata kuliah Keperawatan Komunitas II & Keperawatan Keluarga, lho.
Dan yang terakhir…, Pendidikan dan Promosi Kesehatan, mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang mulai mengajarkanku untuk terampil mengatakan di depan orang lain karena seorang perawat dituntut untuk mampu memberikan edukasi kepada orang lain semoga penduduk sadar akan pentingnya kesehatan dan mengganti contoh hidupnya menjadi lebih baik.
Soal dosen, dosen yang kusuka yaitu dosen di Departemen Keperawatan Komunitas, alasannya adalah mereka asyik dan menyenangkan. Mereka senantiasa mengajarkan banyak hal ihwal dunia kesehatan masyarakat yang membuatku kesengsem mendalami ilmu keperawatan komunitas.
Apa saja konsentrasi di Ilmu Keperawatan USU?
Sama mirip ilmu keperawatan kebanyakan, di Ilmu Keperawatan USU semua mahasiswa harus mempelajari semua mata kuliah dari aneka macam fokus, antara lain :
1. Departemen Keperawatan Dasar & Medikal Bedah
Mempelajari perihal bagaimana seorang perawat mempunyai pengetahuan dan kemampuan dasar untuk merawat pasien dan memperlihatkan perawatan pada orang cukup umur. Di sini, kita juga berguru ihwal merawat pasien pada fase gawat darurat, kritis, hingga menjelang final kehidupan.
2. Departemen Keperawatan Maternitas & Anak
Mempelajari wacana pengetahuan dan kemampuan keperawatan yang mencakup kesehatan reproduksi, wanita usia subur, ibu hamil, bayi usia 0 – 28 hari, hingga dewasa (baik yang sehat, beresiko, sakit, hingga kritis).
3. Departemen Keperawatan Jiwa & Komunitas
Mempelajari ihwal pengetahuan dan keahlian keperawatan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa (sehat jiwa, psikososial, gangguan jiwa) dan kesehatan di lingkup komunitas (komunitas dari kalangan umur tertentu, golongan beresiko, dan keluarga). Khususnya di Keperawatan Jiwa, kita akan sering diajarkan untuk latihan berkomunikasi terapeutik dengan pasien-pasien yang mengalami psikososial dan gangguan jiwa.
Saat semester VII, kamu akan merasakan pendalaman peminatan dari berbagai departemen yang disebutkan di atas, melalui mata kuliah Skripsi I & II. Peminatan yang kamu pilih akan sungguh menolong kau dalam menentukan objek penelitian kau untuk skripsimu kelak.

Tips Untuk Semua Maba Agar Sukses di Ilmu Keprawatan USU
Untuk kamu maba-maba yang telah lulus di Ilmu Keperawatan USU, saya punya tips kece, nih. Simak baik-baik, yah!
1. Menjalin kekerabatan yang baik dengan orang lain
Dengan cara : saling mendukung, mempertahankan perasaan satu sama lain, menunjukkan kesan yang hangat, tak lupa untuk tersenyum, dan saling peduli. Hal ini ialah hal pertama yang kau lakukan ketika bertemu dengan teman-teman barumu nanti. Jangan aib, mulailah dengan ucapan yang hangat dalam membuka perkenalanmu dengan orang baru.
2. Memanajemen waktu dengan baik
Seringkali mahasiswa tidak bisa membagi waktunya dengan baik, sehingga banyak kegiatan yang terbengkalai dan kurangnya waktu untuk beristirahat. Maka, tanamkan dalam hati kecilmu untuk mengendalikan acara kegiatanmu dengan baik, semoga kau sudah biasa menjadi sosok yang disiplin dan menghargai waktu.
3. Jangan malu bertanya jika ada yang tak diketahui
Seringkali mahasiswa gres malu bertanya pada senior natau dosen di kampusnya bila ada yang tidak dimengerti, sehingga ketidaktahuan dan kesalahan pandangan dan penerimaan gosip yang hendak terjadi pada dirinya. Oleh karena itu, jangan aib untuk mengajukan pertanyaan. Saat mengajukan pertanyaan, gunakanlah bahasa yang sopan.
4. Beretika dalam berkomunikasi
Etika dalam berkomunikasi sangatlah penting bagi mahasiswa baru, alasannya adalah ini ialah cerminan kepribadian diri mahasiswa itu. Gunakanlah sapaan yang baik, penyampaian tujuan yang terperinci, tunjangan pesan dengan kesan sopan dan santun, dan mengakhirinya dengan ucapan terima kasih. Etika berkomunikasi mampu diterapkan secara komunimasi pribadi maupun jarak jauh (media sosial dan gadget).
5. Banyak mencari ilmu wawasan dan pengalaman sebanyak-banyaknya
Pengetahuan itu tak hanya didapat lewat dingklik perkuliahan saja, namun juga dari buku-buku yang dibaca dari perpus atau buku yang kita beli, internet, e-book, jurnal, dan tayangan yang berfaedah. Pengalaman bisa kita peroleh dari mana saja, baik melalui acara organisasi kampus yang kita ikuti, unit aktivitas/kegiatan mahasiswa, kepanitiaan/volunteer, berbagai perlombaan yang diselenggarakan kampus, menolong orang lain, dan sebagainya. Mengikuti pelatihan dan pelatihan keperawatan juga, lumayan, buat nambah nilai SKP (Satuan Kredit Profesi) untuk perpanjang STR nanti, hehehehehe… 🙂
6. Jangan menyerah, terus menjajal yang terbaik
Saat kau nanti mengikuti persaingan, teruslah berguru dari kesalahan dan kegagalanmu. Kekalahanmu jangan membuat kamu jadi patah semangat, bersedih, dan ingin mengalah (merasa ini ialah akhir dari segalanya), sehingga tidak mau menjajal lagi. Teruslah mencar ilmu dari orang-orang andal di sekitarmu dan berlatih dengan ulet.
Prospek Kerja Sebagai Lulusan Ners USU
Saat ini, banyak lulusan Ners USU yang bekerja di banyak sekali rumah sakit (swasta, mancanegara, umum, dan daerah), instansi pemerintahan (pola : BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan), menjadi kepala puskesmas, dan masih banyak lagi yang yang lain. Banyak juga alumni dari Ilmu Keperawatan USU yang mengambil studi S2 dan kini menjadi dosen-dosen di universitas/perguruan tinggi keperawatan tertentu, terutama di Fakultas Keperawatan USU.
Untuk perawat-perawat yang bekerja di rumah sakit, utamanya di RS. USU, pada umumnya lulusan Ners yaitu alumni dari Ilmu Keperawatan USU, lho! Wah, keren yah! Eitsss….., untuk mendapatkan gelar perawat yang berkompeten, kau mesti melalui ujian kompetensi dulu, dong! Setelah kau lulus, kamu akan mendapatkan STR sebagai tanda bahwa kau yaitu sah seorang perawat yang sesungguhnya.
Harapan dan Rencana Setelah Lulus
Saat ini saya telah lulus sarjana dan sedang menyiapkan diri untuk masuk ke tahap profesi Ners. So…, doakan yang terbaik, yah. Ke depannya, aku akan melakukan pekerjaan selaku perawat (di puskesmas boleh, di rumah sakitpun boleh). Jika Tuhan mengizinkan, saya mau mendalami ilmu keperawatan komunitas-ku di S2 nanti. Entah di mana aku akan berkuliah, doakan yang tyerbaik supaya dapat beasiswa lagi, ya! Aku ingin jadi seorang perawat yang peduli pada kesehatan sampaumur, alasannya adalah akil balig cukup akal juga perlu diberikan dukungan kesehatan baik secara fisik, psikologis, sosial, dan spiritualnya. Atau, perawat sekolahpun, boleh. Aku suka saja menjadi perawat yang peduli dengan kesehatan anak sekolah (SD/Sekolah Menengah Pertama/SMA).
Bagaimana ceritaku? Apakah menawan dan berkesan bagi kalian?
Semoga ceritaku ini menjadi inspirasi bagi kalian, para pejuang keras Ilmu Keperawatan di USU. Aku berharap, kamulah salah satu orang yang mau mengukir dongeng anggun di Ilmu Keperawatan USU dan menjadi The Next Future Nurse Generation yang bantu-membantu. Aku tunggu kabar gembiramu, ya!
Terima kasih seluruhnya, dan tetaplah senang!
Kode konten: X445
Sumber we.com
EmoticonEmoticon