Rabu, 24 Maret 2021

Pengalaman Kkn

Perkenalkan nama saya Dinda Rizki Wahyuni mahasiswi Program studi Ilmu Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Oh iya aku angkatan 2016 salam kenal untuk seluruhnya.  Kali ini aku akan membagikan pengalaman selama melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN yang saya ambil kemarin itu adalah KKN Reguler jadi pihak forum universitas yang menentukan tempat kami KKN nantinya. Enaknya di KKN reguler ini lazimnya kami di tempatkan di tempat-tempat yang terpelosok dan jumlah setiap kalangan mampu meraih 10 orang. Pembagian golongan KKN ini di tentukan oleh pihak lembaga LPPM-nya jadi dalam satu kalangan terdiri atas beberapa fakultas yang berlainan. Disana kita akan berjumpa dengan orang-orang yang gres bahkan tidak pernah kita kenal sebelumnya. Tapi itulah bagian terserunya heheheh.


Sebelum melakukan KKN kami tidak dilepas begitu saja, ada yang namanya pembekalan. Pembekalan wajib alasannya adalah masuk SKS. Sebelum melaksanakan pembekalan biasaya dari forum sudah dibagi kalangan KKN dan desa yang mau menjadi kawasan KKN. Makara jauh-jauh hari sebelum pembekalan sudah saling memperkenalkan diri via sosmed. Kalo kemarin sih kami komunikasi lewat Whatsapp. Saling berkomunikasi pra KKN itu penting dikerjakan selaku upaya pendekatan diri (PDKT J) supaya ketika telah di posko gak kaku-kaku amat dan berbaur bisa lebih kalem.


Ada beberapa hal yang mesti di rencanakan sebelum melaksanakan KKN ialah merencanakan perlengkapan apa saja yang hendak dibawa selama KKN. Banyak sih yang perlu dibawa, tapi kali ini aku akan memperlihatkan tips-tips supaya packing barang-barang yang dibawa lebih efisien.



  1. Bawalah barang-barang yang diperlukan saja, tidak pelu menenteng banyak barang yang nantinya tidak akan dipakai terlalu sering.


Contoh :


Pakaian



  • Jas Almamater

  • Baju santai (3-4 setel)

  • Baju formal (1 setel)

  • Baju untuk berpergian (2-3 setel)

  • Pakaian dalam seperlunya

  • Jaket

  • Kaos kaki

  • Sepatu

  • Sandal Jepit


Perlengkapan tidur



  • Kasur lipat

  • Bantal

  • Selimut


Perlengkapan mandi



  • Sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, dll

  • Handuk


dst



  1. Bagilah perlengkapan menjadi dua yaitu perlengkapan pribadi/individu dan peralatan kalangan. Ini dilaksanakan untuk menekan ongkos.


Selain kiat-kiat pengemasan ada hal-hal yang terpenting diperhatikan dalam melaksanakan KKN antara lain :


1)      Tentukanlah struktur organisasi dalam kalangan KKN, jabatan yang terpenting diadakan ialah ketua kalangan yang peran  pokoknya adalah memimpin, mengkoordinasi serta menertibkan kegiatan KKN, sekretaris yang memiliki tugas pokok dalam melakukan manajemen kesekretariatan dan melaksanakan koordinasi antar pengurus dan kelembagaan, dan yang terakhir yakni bendahara yang mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan pengelolaan keuangan dan pengadaan kebutuhan barang organisasi dalam pelaksanaan KKN


2)      Hindari konflik dalam pelaksanaan KKN utamakan tujuan alasannya adalah pada dasarnya kita melaksanakan KKN ialah untuk mengabdi terhadap masyarakat. Tinggalkan ego masing-masing.


3)      Kerjasama tim sangat diharapkan dalam melakukan program kerja baik itu program kerja individu maupun acara kerja kelompok. Semua anggota harus pundak-membahu saling membantu demi terlaksananya acara kerja.


4)      Sebelum melaksanakan KKN seharusnya dikerjakan survei lokasi tujuan KKN


5)      Selalu ingatlah di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung.


Sebelumnya aku menyebutkan untuk melaksanakan survei lokasi, nah survai ini penting untuk dilaksanakan. Tempat tinggal kita dimana, karena pastinya meskipun KKN setidaknya kita menginginkan ketentraman bukan? Bukan memiliki arti kenyamanan disini harus tinggal di rumah yang ber-AC dan sebagainya. Kenyamanan yang dimaksud di sini adalah apakah rumah yang kita tempati punya dekat dengan rumah warga? Apakah bersahabat dengan sumber air? dll.


Dalam melaksanakan KKN kita tentu saja telah mendesain program kerja apa saja yang akan dikerjakan. Dalam penentuan acara kerja sebaiknya berdiskusi dengan perangkat desa. Perangkat desa akan menolong memberi tahukan masalah apa saja yang terdapat di desa sehingga kita selaku mahasiswa pelaksana program KKN dapat membantu menunjukkan solusi terhadap masyarakat. Selain berdiskusi dengan perangkat desa perlu juga melaksanakan pendekatan dengan karang taruna desa. Karang taruna inilah yang nantinya akan membantu kita dalam melakukan program kerja sekaligus jembatan untuk mendekatkan diri dengan warga desa.


Dalam melaksanakan kegiatan KKN banyak hal yang terjadi, mulai dari selisih paham dengan sesama anggota, anggota yang tidak inginmelakukan pekerjaan dalam melakukan acara, anggota yang tidak membaur dengan masyarakat, bahkan timbul pandangan miring oleh penduduk ihwal kalangan KKN kami. Hal-hal tersebut dapat kami atasi dengan sering berdiskusi pada malam harinya setelah briefing aktivitas untuk besok. Ngomong-ngomong tentang briefing ada kejadian lucu, jadi ceritanya dari pagi hingga sore kami semua sibuk melakukan acara sehingga pada saat pulang ke posko smua anggota capek dan mengakibatkab pada malam harinya tidak melakukan briefing. Kaprikornus, keesokan harinya kami masih kecapekan walaupun ada beberapa anggota yang punya stamina gorila hehehhe, rasa letih menyebabkan dalam satu hari kami semua tidak ada yang melakukan kegiatan. Dan yang punya stamina lebih tersebut akibatnya tidak tau mesti berbuat apa dan malah ikut tidur-tiduran di posko.


Selama KKN ada tatangan tersendiri dalam melaksanakan aktivitas yang tentu saja cukup membuat kami memutar otak untuk memecahkan dilema tersebut. Pada dikala kami melaksanakan aktivitas kurangnya minat penduduk dalam menjadi tantangan tersendiri bagi kami. 40 hari bukanlah waktu yang cukup untuk benar-benar erat dengan penduduk . Saya teringat ucapan salah satu warga desa yang aku ajak ngobrol di desa, di bilang begini “wah, cuma 40 hari ya. Barulah akrab dengan masyarakat eh sudah pisah”. Yup benar sekali kami mulai erat dengan masyarakat desa pada 2 minggu terakhir sebelum kepulangan kami. Kami merasa terikat dengan masyarakat desa. Sedih rasanya harus meninggalkan desa, bocah-bocah yang umumnya meramaikan posko kami bahkan ada yang menangis tak rela kami pulang.


Ada satu kisah yang paling bikin saya terharu selama KKN, jadi selama KKN kami tinggal di rumah anaknya Pak Kades. Anaknya Pak Kades ini telah berkeluarga dan punya anak perempuan imut banget pokoknya pinter pula, padahal umurnya baru 1,8 tahun. Ada anggota kami yang paling beliau sukai namanya angga, angga ini penduduknya emang kelihatan gampang erat sama anak kecil. Pokoknya cucunya pak kades ini maunya nempel terus sama angga. Bahkan ia akan nangis kalau di tinggal sama angga dan cemburu kalo angga direbut sama orang lain. Saking dekatnya angga dengan Queen (nama cucu pak kades) kami menjulukinya istri periode depannya angga. hehheh


Ada pelajaran berguna yang mampu aku ambil selama KKN yakni KKN mengajarkan kita untuk hidup bermasyarakat yang tidak kita peroleh selama duduk di bangku kuliah, orang-orang yang kita gres kenal akan terlihat sifat aslinya sesudah sepekan-dua minggu kenal. Kalau kita klop banget sama tu orang bakal sukar buat pisah lagi. Contoh nih saya, jadi aku punya sobat yang sungguh-sungguh bersahabat sampai kini bahkan kami masih sering berkomunikasi melalui Whatsapp, videocall bareng dan sering nginep dikosannya. Pokoknya udah sulit gitu buat dilupain gitu aja.


Sekian cerita pengalaman KKN saya selama 40 hari, tidak banyak yang mampu saya share disini, supaya mampu menjadi rujukan kalian kedepannya dan mampu lebih menyiapkan diri dalam melakukan KKN.


Salam hangat,


 


Kode Konten : KL020


 



Sumber we.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)