Halo intipers. Perkenalkan, aku Muhammad Imaduddin Suria Saputra, panjang ya namanya. Saya lazimdiundang Suria, alumni Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan. Pada postingan ini saya akan membuatkan sedikit info tentang program studi ilmu tanah. Semoga bermanfaat bagi intipers yang lagi galau milih jurusan di perkuliahan.
“Bro, kuliah dimana?”
“Di ilmu tanah UGM.”
“Apaan tuh. Jurusan wacana gali kuburan?”
Oke, itu yaitu sedikit percakapan yang terjadi antara saya dengan orang-orang yang mengajukan pertanyaan wacana kuliah saya dimana. Wajar sih, karna memang sesuatu yang familiar wacana kata ‘tanah’ di penduduk adalah duduk perkara tanah kuburan. Betul memang kita di ilmu tanah berguru ihwal segala jenis yang berhubungan wacana tanah, tergolong tanah-tanah yang ada di kompleks kuburan. Tapi, bukan bermakna aktivitas perkuliahan kita menggali lubang untuk kuburan. So, supaya gak salah pandangan perihal ilmu tanah dan supaya dikala temen-temen intipers nanti keterima kuliah di ilmu tanah bisa menjelaskan kepada orang lain apa itu ilmu tanah, tuntasin baca postingan ini hingga final ya.
Program Studi Ilmu Tanah merupakan satu-satu nya acara studi yang berada di bawah Departemen Tanah, Fakultas Pertanian. Sekedar gosip, acara studi ilmu tanah di Indonesia belum terlalu banyak. Kaprikornus, prospek kerja bagi lulusan ilmu tanah sangat terbuka lebar. Seperti pada acara studi lain di Fakultas Pertanian UGM, terdapat peminatan pada acara studi ilmu tanah adalah kimia dan kesuburan tanah, fisika tanah, biologi tanah, dan pedogenesis tanah. Peminatan ini nanti nya yang hendak mengarahkan kau dalam pengambilan tema observasi untuk skripsi. Peminatan ini diarahkan pada dikala semester 5. 4 semester pertama, mahasiswa mengambil mata kuliah paket yang sudah ditentukan oleh fakultas.
Masuk ke hal-hal yang dipelajari di ilmu tanah. Seperti nama nya, ilmu tanah memang ilmu yang mempelajari tanah secara khusus. Tapi, lebih dari itu ilmu tanah merupakan ilmu yang memiliki banyak keterkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya, mirip ilmu teknik lingkungan, teknik sipil, teknik pertambangan, dan ilmu pertanian. Udah mampu membayangkan belum keterkaitan ilmu tanah dengan ilmu-ilmu tersebut? Makara, bahwasanya sederhana saja, bumi ini terdiri dari daratan dan lautan. Dan pada daratan terdapat tanah. Nah, dari hal tersebut mampu kita tarik kesimpulan bahwa tanah menjadi pondasi/dasar dari kehidupan insan yang berada di atas tanah. Ambil teladan ilmu pertanian. Tanaman yang sering kita jumpai di halaman depan rumah kita atau bahkan di pot-pot di depan ruang kelas sekolah kita ditanam di atas suatu media ialah tanah. Tanpa tanah, apa flora bisa tumbuh? Hehe. Ilmu tanah di UGM masuk ke dalam fakultas pertanian, di luar matakuliah paket dari fakultas, matakuliah yang akan temen-temen pelajari di antara nya ilmu kimia tanah, geologi dan mineralogi tanah, genesis dan klas tanah, fisika tanah, biologi tanah, konservasi dan reklamasi lahan, kekerabatan tanah, air, tanaman, dan atmosfir, dan pengelolaan tanah. “Terus beda nya sama pelajaran fisika, kimia, dan biologi waktu Sekolah Menengan Atas?” Konsep dasar nya sama, namun di sini ketiga ilmu tadi diterapin dengan obyek yaitu tanah. Semisal fisika tanah. Pada matakuliah ini kalian akan diajarkan beberapa hal, seperti bagaimana cara menghitung tingkat abrasi tanah pada sebuah lahan, dan mengukur kesanggupan tanah dalam menjerap air.
Gimana, seru kan? Contoh lain yakni matakuliah konservasi dan reklamasi lahan. Dari nama nya aja udah keliatan kan kalian bakal dapet ilmu apa. Yap, di matakuliah ini aneka macam hal tentang konservasi dan reklamasi lahan akan kita peroleh. Konservasi tanah aja kah yang dipelajari? Gak hanya itu, tetapi juga konservasi air. Konservasi kan biasanya reboisasi gitu, sama kayak kehutanan dong? Seperti yang udah saya sampein tadi, ilmu tanah mempunyai keterkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya termasuk ilmu kehutanan. Matakuliah mirip fisika tanah dan konservasi dan reklamasi lahan tentu gak bisa hanya sekedar teori di kelas, namun juga acara di luar kelas. Yap, satu keasyikan kuliah di ilmu tanah yakni banyak aktivitas field trip alias banyak jalan-jalan nya yang gak jarang ke kawasan-tempat yang kalo kata anak jaman sekarang instagramable.. Seru kan?
Sama kayak hal nya di SMA, di UGM juga gak jauh-jauh sama nama nya tugas, paper, presentasi, dan juga resume. Namun, frekuensi nya bakal jauh lebih tinggi dibandingkan di kursi Sekolah Menengan Atas. Jenuh sama teori-teori dan tugas di kelas? Tenang, di ilmu tanah ada wadah untuk membuatkan jiwa kepemimpinanmu yakni KMIT (Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah) selaku himpunan mahasiswa jurusan. Bosen kuliah di kampus terus pengen ke mancanegara? Woles, di ilmu tanah sering terdapat beasiswa exchange ke mancanegara, di antara nya ke Jepang (Ibaraki University, Yamagata Univeristy, dan Tokyo University of Agriculture and Technology), Thailand (Kasetsart University), dan masih banyak lagi. Sekedar informasi, dikala saya menulis postingan ini, ada 3 mahasiswa ilmu tanah yang lagi exchange ke Jepang selama 10 bulan tepatnya di Yamagata University. Mereka aja mampu, apalagi kalian.
Lulusan ilmu tanah bakal kerja dimana sih nanti? Banyak pilihan nya lho, kau mampu jadi dosen, usahawan di bidang pertanian, forum/dinas pertanian, peneliti, bahkan kamu bisa kerja di pertambangan. Di pertambangan? Entar di bab apa di sana? Coba scroll ke atas lagi, nemuin matakuliah yang berkaitan sama pertambangan gak? Yes, bener banget, kamu mampu kerja di bagian reklamasi lahan pertambangan. Intinya, selama manusia masih makan, kesempatan kerja lulusan pertanian sangat terbuka lebar.
Kesan selama jadi mahasiswa ilmu tanah, super duper keren. Bayangin aja, dari yang dahulu liat tanah keliatan nya seperti-seperti semua, kini jadi tau perbedaan-perbedaannya. Mulai dari nama tanah nya, warna tanah nya, sampe tekstur tanah nya. Terus juga, dari yang dulu jarang banget keluar kota, kini jadi sering ke luar kota untuk acara praktikum. Alhamdulillah, jadi tau kota-kota lain selain kota daerah tinggal hehehe. Selama hampir 4 tahun kuliah di sini juga aku menyadari bahwa tanah subur untuk tumbuhan pokok seperti padi, jagung, kedelai setiap tahun nya kian berkurang, yang mana hal ini mengancam keberlangsungan hidup manusia ke depannya. Kalo gak makan, ya insan pasti ma.. ah sudahlah. Oke, segitu dulu sedikit klarifikasi tentang acara studi ilmu tanah. Mudah-mudahan mampu berguna bagi temen-temen yang lagi cari acuan jurusan perkuliahan. Yuk mulai peduli dengan lingkungan sekitar kita, dimulai dari yang berada di bawah kita, Tanah. Wassalam.
Kode Konten : KL014
Sumber we.com
EmoticonEmoticon