Kepulauan Maladewa ialah surga bagi para turis. Pantai dan panorama bawah bahari yang indah mempesona wisatawan datang ke gugusan pulau di Samudera Hindia. Sebuah negara kepulauan ini memiliki gugusan pulau – pulau kecil yang indah dengan 26 atol (pulau koral) di sebelah selatan – barat daya India.
Negara kepulauan yang beribukota di Male, merdeka pada 26 Juli 1965 dari Inggris. Sistem Pemerintahan menganut metode Republik Presidensil yang dipimpin oleh Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyatnya dengan jabatan 5 tahun. Sebelumnya, negara dengan lagu kebangsaan Gaumee Salam ini berupa Monarki Konstitusional yang kesannya diganti setelah referendum dikala tiga tahun sehabis merdeka. Maladewa berasal dari bahasa Sanskerta yang memiliki arti untaian pulau – pulau mempesona para penjelajah hadir ke pulau yang indah ini.
Batas Negara
Kepulauan Maladewa terletak di sebelah selatan –
barat daya India, dan sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka, serta
memiliki batas langsung dengan Samudera Hindia. Kepulauan Maladewa ialah negara
dengan populasi dan luas kawasan terkecil di tempat Asia dengan permukaan
terendah di seluruh dunia.
Kepulauan Maladewa mempunyai luas kawasan sebesar 298 km2 yang terdiri dari gugusan pulau – pulau. Secara astronomis, Maladewa atau dikenal dengan Maldives (bahasa Inggris) terletak diantara antara 1°- 8° LU dan 72° – 74° BT. Kepulauan Maladewa atau lebih diketahui dengan Maldives ini secara geografis termasuk selaku negara yang berada di Benua Asia (Asia Selatan).
Penduduk
Maladewa menjadi salah satu negara dengan agama islam terbanyak, alasannya adalah penduduknya 100% muslim. Sejarah penjelajah kuno seperti Ibnu Batuta yang melintasi Maladewa sebelum melintasi wilayah India Muslim menjadi sejarah Kepulauan yang berpenduduk 392.473 jiwa (2018). Dalam sejarah lain, seorang pangeran Sinhalese yang bernama KoiMale terdampar bareng pasangannya, seorang putri dari Raja Srilanka dan menetap sebagai sultan pertama. Hingga berlanjut selama berabat – kurun, kepulauan ini dikunjungi oleh pelaut dari Arab dan India. Pada periode ke-15, bangsa Portugis menjajah kepulauan ini selama 15 tahun sebelum direbut kembali oleh M. Al-Azam.
Berdasarkan etnis, penduduk Maladewa terdiri dari
etnis Sinhasale, Dravidia, Arab, Afirka, dan Suku Indian. Penduduk Maladewa
disebut juga selaku orang Divehi terbagi
atas tiga kalangan pendudukak, yaitu yang menempati IhavandippuỊu (Haa
Alif) hingga Haddummati (Laamu), golongan selatan Maladewa
yang mendiami tiga atol paling selatan di katulistiwa,
dan penduduk Minicoy yang menempati pulau sepanjang 10 km di bawah
manajemen India.
Penduduk Maladewa tersebar di 21 divisi
manajemen yang terhampar diantara 27 deretan pulau. Mayoritas masyarakatMaladewa beragama
Muslim. Agama ini dibawa oleh penjualasal Timur Tengah dan Gujarat untuk
lalu diterima luas oleh penduduk setempat.
Ekonomi
Kehidupan penduduk di Maladewa sungguh tergantung
pada sektor pariwisata dan perikanan. Sebanyak 700.000 pelancong setiap tahun
menyebabkan Maladewa hadir menikmati alam indah sambil ditemani oleh kehidupan
nelayan. Berbagai laguna dengan pasir yang sungguh indah menjadi pemandangan.
Para turis dapat menginap di water
suites dan villa di pinggir pantai untuk dikunjungi dan bersantai.
Untuk berkunjung ke Maladewa, pelancong menggunakan transportasi bahari berbentukkapal boat yang mengirim ke berbagai pulau indah di Maladewa. Pilihan untuk menikmati pantai, menjelajahi area pantai, ataupun menyelam menjadi pilihan. Pada malam hari, wisatawan ditemani musik, makan malam, dan cahaya biologis dari mikroba maritim fitopalankton menciptakan cahaya biru cemerlang. Fenomena ini menambah daya tarik Maladewa sebagai pantai eksotis dengan jajaran resort yang sangat indah.
Walaupun bukan negara kepulauan terbesar di dunia, tetapi pada sektor pariwisata, Maladewa berhasil mendapat gelar Worlds Leading Beach Destination 2015 dan 2016 dalam ajang World Travel Award. Maladewa berhasil mencetak rekor menyelam pada tahun 2006 dengan total 958 penyelam yang masuk ke dalam air sekaligus pada dikala yang bersama-sama, sebelum rekor tersebut diambil alih oleh Indonesia tahun 2009. Selain pariwisata, Maladewa saat ini menjadi salah satu eksportir ikan ke berbagai negara Asia dan Eropa. Penduduk Maladewa berasal dari etnis India Selatan dan Arab dengan pendapatan perkapita US 19.200 (2017).
Sektor perikanan terutama ekspor ikan tuna baik mentah maupun olahan menjadi salah satu sumber penghasilan penting di negara yang menggunakan mata duit Rufiyaa ini. Negara Maladewa memiliki pendapatan perkapita sebesar US$19.200,- dan Pendapatan Domestik Bruto sebesar US$6,901 mili. Selain itu, industri Perkapalan, pengolahan kelapa, anyaman tikar, tali, kerajinan tangan, penambangan karang dan pasir. Karena sebagian maritim, sebagian besar masakan harus diimpor dari luar negeri. Hanya beberapa tumbuhan yang mampu tumbuh di negara kepulauan ini mirip kelapa, pisang, mangga, sukun, pepaya, mangga, talas, ubi, dan bawang.
Fakta Unik
Hukum islam Syariah dipakai oleh
kondisi setempat penduduk. Salah satu contohnya ialah toko – toko dan sentra
bisnis akan ditutup 15 menit sebelum masuk waktu sholat. Sebagian pulau
memiliki sejumlah masjid, yang terbesar terdapat di Male Islamic Center. Pada
pertengahan 1991 Maladewa memiliki total 725 masjid dan 266 masjid bagi
perempuan.Sejak beberapa tahun terakhir ideologi radikal islam tubuh subur dan
dimanfaatkan oleh golongan Islamic State, Al Qaida untuk merekrut pejuang –
pejuang gres dan disinyalir menjadi tempat pendidikan teroris di dunia.
Di tengah citra Maladewa, ternyata menyimpan masalah besar adalah berutang besar pada China. Bahkan Maladewa terancam diambil oleh Pemerintah China, disebutkan negara tersebut mengambil alih 16 pulau. Pada 2017, santunan dari Exim Bank Cina untuk Maladewa diperkirakan meraih 726,6 juta Maldives Rufiyaa atau 46,9 juta dolar yang digunakan untuk pengadaan ribuan rumah, bandara, juga jembatan. Alhasil, ketika ini Maladewa terancam gulung tikar ditangan China.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon