Halo sobat intipers! Aku Ridzka Safitri dari D4 Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Yogyakarta angkatan 2017. Kali ini aku ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang aku ambil. Lanjut bacanya ya intipers. Bagi sahabat-sobat yang hendak mengajukan pertanyaan atau diskusi, bisa komen di bawah postingan ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum bertanya.
Secara umum, jurusan D4 Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Yogyakarta seperti apa?
Tenaga kesehatan itu gak hanya dokter, bidan, perawat, masih banyak tenaga kesehatan yang lain. Salah satunya itu analis. Kalau temen-temen pernah di-swab, atau pernah ke laboratorium rumah sakit atau puskesmas, nah di situlah tugas analis kesehatan. TLM atau analis kesehatan juga berperan dalam menunjang diagnosa dokter, jadi TLM harus menentukan hasil investigasi laboratorium itu jadinya representatif.
Bagi kalian yang ingin mendapatkan info jurusan dan masuk akademi tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Apa yang jadi alasan masuk jurusan D4 Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Yogyakarta?
Dulu saya kan jurusan IPA terus ambil peminatannya kimia. Dulu pas mau lulus itu cari jurusan yang linear dengan yang saya ambil ketika itu. Nah nemu lah analisis kesehatan yang ternyata banyak bahan kuliahnya yang berafiliasi dengan kimia dan biologi. Makara aku memutuskan ambil jurusan ini semoga nanti adaptasinya gak berat dan lebih mudah mengerti pembelajaran di jurusan itu.
Apa mata kuliah dan peran yang khas dari jurusan ini?
Mata kuliah yang dipelajari itu banyak banget ya. Kuliahnya itu 40% teori dan 60% praktik. Teorinya itu ada mata kuliah imunologi atau ilmu yang mempelajari tata cara kekebalan tubuh, hematologi atau ilmu yang mempelajari ihwal darah. Ada juga bakteriologi atau ilmu yang mempelajari bakteri, parasitologi, penawaran spesial kesehatan, aturan kesehatan. Makara banyak sih yang dipelajari.
Nah walaupun yang kita pelajari itu ihwal hal yang sifatnya infectious, temen-temen gak usah khawatir sebab kita dibekali dengan alat pelindung diri. Di semester permulaan juga kita dibekali tentang K3 atau kesehatan dan keamanan kerja juga patient safety.
Kalau praktikum itu setiap harinya kurang lebih dia menjalani 2-3 praktikum. Setelah praktikum kita menciptakan laporan praktikum ditulis tangan di buku gelatik. Itu ada judul praktikum, terus prinsip, dasar teori, cara kerja, akhirnya, pemabahasan, kesimpulan dan rujukan yang kita ambil. Itu tidak mengecewakan banyak tapi asik juga. Tapi memang tugasnya gak semua tulis tangan, beberapa berbentuksoft file, mirip bahan presentasi lalu dipresentasikan di depan kelas. Selain praktikum di labjuga, ada pengabdian penduduk bersama dosen. Disana kita berperan sebagai promotor kesehatan, memberi penyuluhan perihal kesehatan, melakukan investigasi kesehatan kaya glukosa, asam urat, kolesterol sambil didampingi dosen.
Adakah fokus atau golongan keterampilan di jurusan ini?
Untuk konsentrasi itu gak ada karena jurusannya sendiri udah spesifik.
Jalur masuknya ada apa aja?
Di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mampu dilihat di poltekkesyogya.ac.id. Jalur masuknya itu ada yang namanya PMBP atau penelusuran minat bakat dan prestasi, jadi seleksinya berdasarkan hasil nilai rapot. Jadi kaya SNMPTN. Ada juga jalur SIMAMA atau cobaan tulis. Selain itu juga ada SIMAMI atau seleksi mandiri. Info lebih lanjut mampu dicek di web poltekkes ya.
Aku sendiri kebetulan masuk melalui jalur rapot. Prodi D4 itu umumnya 40 orang untuk penerimaan mahasiswa gres, kalau prodi D3 bisa hingga 50 orang tapi itu semua tergantung dengan keperluan dan kuota setiap tahunnya. Nah temen-temen yang dari IPA dan Sekolah Menengah kejuruan Kesehatan daftar.
Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Ada tips buat mahasiswa baru D4 Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Yogyakarta?
Tipsnya, lebih mengedepankan untuk menjaga keseimbangan antara kecerdasan intelektual, spiritual, emosional dan adversity quotient. Kita perlu mementingkan intelektual dengan membangun pola pikir yang berdasarkan logika, ketepatan dan dapat diandalkan. Kita juga perlu untuk menjaga emosional kita, dalam artisan kita mengetahui emosi kita dan orang lain. Itu nantinya bisa berfaedah dalam membangun relasi atau hubungan dengan orang lain baik di lingkungan masyarakat atau lingkungan kampus.
Selain itu, kita juga harus mampu mengedepankan spiritual, bisa mengambil setiap hikmah yang ada dalam kehidupan kita. Juga, menyeimbangkan adversity quotient, setiap orang niscaya punya persepsi masing-masing kepada tantangan, bisa jadi yang berdasarkan saya berat berdasarkan orang lain tidak begitu berat dan sebaliknya. Makara sebisa mungkin untuk mengambil keputusan itu sebijak dan sebaik-baiknya dalam menerima hasil dan keputusan yang bagus. Kuncinya sih menyeimbangkan keempat aspek tadi.
Bagaimana kesempatan kerja dari alumni jurusan ini?
Prospek kerja ini kalau aku gambarkan mampu dibagi mencukupi 2. Berkecimpung di dunia akademisi atau klinisi. Kalau memilih untuk menjadi akademisi, ketika lulus bisa menjadi instruktur laboratorium di universitas yang memiliki laboratorium. Bisa juga jadi dosen, tetapi harus melanjutkan pendidikan S2. Kalau di bidang klinisi, bisa menjadi penyuluhan kesehatan di bidang laboratorium, tenaga kesehatan di lab rumah sakit, klinik atau puskesmas. Bisa juga kerja di BPOM, forensik sampai menjadi relawan COVID.
Q&A
- Buku yang wajib dibaca apa aja?
Banyak sih sebenernya, dulu waktu awal kuliah saya sempet baca bukunya Ganda Subrata ihwal laboratorium klinik sama penuntun laboratorium klinik. Kalau misalnya udah kuliah gitu mampu baca bukunya Rukman Kiswari, aku lupa judulnya apa namun sungguh membantu di praktikum hematologi.
- Hal yang jadi tantangan atau kekhawatiran mahasiswa jurusan ini?
Hal yang paling dikhawatirkan jikalau berdasarkan saya, di permulaan kita dituntut untuk bisa pengambilan darah atau sampling alasannya untuk investigasi laboratorium pada umumnya samplenya berbentukdarah. Makara kita mesti bisa melakukan proses sampling, jadi mulanya dulu takut banget alasannya adalah memang aku salah satu yang takut sama jarum suntik. Nah sehabis dipelajari, sesudah tahu gimana proses yang baik dan benar, usang-lama jadi kebiasaan. Selama itu mampu dilatih terus menerus nanti kemampuannya mampu berkembangseiring dengan jam terbang.
Kode konten: C534
Sumber we.com
EmoticonEmoticon