Apakah keanekaragaman hayati itu? Istilah ini mengacu pada keragaman genetik dan fungsi ekologis yang dilakukan oleh spesies yang berbeda.
Keanekaragaman hayati, atau lebih pendek “biodiversitas,” berarti keragaman, atau variasi, tumbuhan dan hewan dan makhluk hidup lainnya di daerah tertentu atau wilayah. Misalnya, spesies yang mendiami Bandung berbeda dengan di Semarang, dan tanaman dan hewan gurun memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda dari yang di pegunungan, meskipun beberapa dari spesies yang sama dapat ditemukan di semua daerah.
Keanekaragaman Hayati juga berarti angka, atau kelimpahan spesies yang berbeda yang hidup dalam suatu wilayah tertentu. Para ilmuwan kadang-kadang mengacu pada keanekaragaman hayati dari ekosistem, daerah alam yang terdiri dari komunitas tumbuhan, hewan, dan makhluk hidup lainnya dalam lingkungan fisik dan kimia tertentu.
Pengertian
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman kehidupan di semua ekosistem yang ada, baik di lautan terdalam maupun di puncak gunung tertinggi. Ini digunakan dalam referensi tidak hanya pada jumlah organisme yang ada, tetapi juga pada keragaman genetik dan fungsi ekologis yang dilakukan oleh spesies yang berbeda.
Istilah keanekaragaman hayati dikenal dan disebarkan secara luas, terutama dalam hal pelestarian lingkungan. Istilah ini dibuat pada tahun 1985 dari kombinasi kata “keanekaragaman” dan “biologis” dan, kemudian, pada tahun 1986, digunakan dalam laporan yang disajikan oleh ahli entomologi E.O. Wilson. Sejak saat itu, kata keanekaragaman hayati dikenal di seluruh dunia, dan masih digunakan hingga sekarang untuk merujuk pada kehidupan di planet ini.
Menurut Pasal 2 Konvensi Keanekaragaman Hayati, keanekaragaman hayati dapat didefinisikan sebagai:
“Variabilitas organisme hidup dari semua asal, termasuk, antara lain, ekosistem darat, laut dan perairan lainnya serta kompleks ekologi yang di dalamnya mereka bagian; selanjutnya terdiri dari keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dan ekosistem.”
Mengapa keanekaragaman hayati penting?
Segala sesuatu yang hidup dalam suatu ekosistem adalah bagian dari jaringan kehidupan, termasuk manusia. Setiap jenis vegetasi dan setiap makhluk memiliki tempat di bumi dan memainkan peran penting dalam lingkaran kehidupan.
Tanaman, hewan, dan serangga spesies berinteraksi dan bergantung pada satu sama lain untuk apa masing-masing menawarkan, seperti makanan, tempat tinggal, oksigen, dan pengayaan tanah.
Mempertahankan keanekaragaman spesies di setiap ekosistem yang diperlukan untuk mempertahankan jaring kehidupan yang menopang semua makhluk hidup. Dalam karyanya 1992 best seller, “The Diversity of Life,” ahli biologi terkenal Harvard University Edward O. Wilson – yang dikenal sebagai “bapak keanekaragaman hayati,” – berkata, “Ini adalah sembrono untuk menganggap bahwa keanekaragaman hayati dapat dikurangi tanpa batas tanpa mengancam umat manusia itu sendiri. “
Manfaat
Keanekaragaman hayati mempunyai manfaat, antara lain:
- Mengetahui manfaat tiap jenis organisme
- Memahami ciri dan sifat tiap organisme.
- Mengetahui adanya saling ketergantungan antar organisme,
- Memahami adanya kekerabatan antar organisme,
- Mengetahui nilai manfaat bagi manusia dan lingkungan.
Keanekaragaman hayati bermanfaat bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Manfaat keanekaragaman hayati berdasarkan kebutuhan manusia tercantum berikut ini
Kebutuhan pokok atau kebutuhan primer.
Kebutuhan pokok atau primer adalah kebutuhan yang bersifat mutlak yang sangan penting yang harus ada. Kebutuhan primer manusia terdiri dari sandang (bulu domba, kapas, dan ulat sutra), pangan (biji-bijian, buah-buahan, umbi-umbian, dagingan, telur, dan susu), papan (jati, meranti, kelapa, dan sengon), dan udara bersih (pepohonan).
Kebutuhan sekunder.
Kebutuhan dalam menikmati hidup, misalnya rekreasi (pegunungan, pantai, kicau burung, hutan dan tanaman hias.
Manfaat keanekaragaman hayati bagi lingkungan antara lain:
Keanekaragaman Hayati tingkat Jenis
Sebagai sumber plasma nutfah.
Misalnya di hutan masih terdapat tumbuhan dan hewan mempunyai sifat unggul, karena itu hutan dikatakan sebagai sumber plasma nutfah/sumber gen.
Manfaat ekologi.
Selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem.
Manfaat keilmuan.
Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia.
Hilangnya keanekaragaman hayati
Hilangnya keanekaragaman hayati merupakan masalah yang telah terjadi di seluruh dunia, terutama di wilayah tropis dunia. Menurunnya keragaman kehidupan di planet ini dapat menimbulkan konsekuensi yang serius, karena satu spesies yang punah menempatkan beberapa lainnya pada risiko, karena suatu organisme tidak hidup dalam isolasi.
Salah satu yang paling bertanggung jawab atas hilangnya keanekaragaman hayati adalah manusia itu sendiri, yang, dalam pencariannya yang tiada henti untuk pengembangan dan perluasan wilayah, berdampak negatif terhadap lingkungan. Di antara proses utama yang bertanggung jawab atas hilangnya keanekaragaman hayati, kita dapat menyebutkan perusakan habitat, eksploitasi berlebihan spesies hewan dan tumbuhan, pengenalan spesies eksotik, perluasan pertanian, polusi dan perubahan iklim.
Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati
Konvensi Keanekaragaman Hayati adalah perjanjian PBB yang dibuat di ECO-92. Perjanjian ini mulai berlaku pada bulan Desember 1993, dengan tanda tangan lebih dari 160 negara, dan menangani masalah lingkungan yang penting, seperti konservasi spesies, pembangunan berkelanjutan dan pembagian keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan sumber daya genetik. Konvensi inilah yang memandu pengembangan kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan.
Sumber gini.com
EmoticonEmoticon