Banyak pertanyaan seputar perkuliahan di Desain Interior Universitas Trisakti. Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan itu karenanya tergerak hati saya untuk bercerita wacana kuliah di jurusan/acara studi Desain Interior. Tapi sebelumnya perkenalkan dahulu, nama saya Resky Annisa Damayanti. Mahasiswa-mahasiswa di kampus memanggil saya dengan sebutan “Kak Nisa” atau “kak Chacha”. Mahasiswa? Yes, sekarang ini saya yakni seorang Dosen di Program Studi Desain Interior Universitas Trisakti Jakarta. Kebetulan saya juga merupakan alumni Program Studi Desain Interior Universitas Trisakti angkatan 2006.
Desain Interior atau Dekorator Interior?
Setiap saya bertanya ke mahasiswa-mahasiswa aku kenapa mereka menentukan kuliah di Desain Interior, tau ngga tanggapan mereka apa? Yeah, balasan mereka senantiasa begini “karena saya bahagia dekor-dekor kamar aku kak” atau “saya pikir kuliahnya hanya menata-nata barang di ruangan saja kak”. Nah, sebelum kamu masuk Desain Interior, pastikan dahulu argumentasi kau bukan karena hal-hal tadi. Karena perkuliahan di Desain Interior tidak semudah itu.
Jika kamu cuma ingin mendekor maka kuliahlah di D3 Desain Interior, jangan di S1. Pasalnya, yang membedakan D3 Desain Interior dengan S1 yakni mendekor dan merancang. Lulusan D3 Desain Interior lazimnya akan menjadi seorang dekorator, sedangkan lulusan S1 Desain Interior akan menjadi seorang Desainer Interior.
Nah, apa bedanya? Desainer Interior membutuhkan kuliah khusus yang mencakup studi wacana warna, konstruksi interior, menggambar manual, menggambar dengan komputer, penyusunan rencana ruangan sampai mebel . Sementara itu, Dekorator Interior lazimnya bertugas membantu klien untuk memilih gaya, warna, furnitur atau aksesoris yang ingin digunakan. Dekorator Interior tidak ambil bab dalam renovasi. Pekerjaan Dekorator justru dimulai ketika renovasi telah selesai. Sedangkan Desainer interior dapat merancang dan merenovasi interior dari awal, mulai dari planning lantai dasar sampai detail terakhir.
Belajar Apa Saja di Desain Interior Universitas Trisakti?
Berangkat dari pekerjaan seorang Desainer Interior, jika kalian menetapkan untuk kuliah di Program Studi Desain Interior, maka kalian akan bertemu dengan mata kuliah Menggambar Perspektif (tentu saja), Studi Warna, Gambar Proyeksi, Nirmana, Tinjauan Desain, Konsep Teknologi, Konstruksi Interior, Merencana Interior, Desain Furnitur dan masih banyak lagi. Intinya, di Desain Interior kalian akan belajar arti-arti dari setiap warna yang ada, mencar ilmu ihwal seni dan kebudayaan, mencar ilmu perihal bangunan, kenapa ada pintu yang arah bukaannya ke luar dan ke dalam? Kenapa rata-rata restoran fast food menggunakan mayoritas warna merah dan orange? Kenapa penggunaan lantai di lobi Rumah Sakit dengan di ruang rawat inapnya berlawanan? Dan hal-hal yang lain yang ngga pernah terbesit di fikiran kalian kenapa sebuah interior ruangan menggunakan material-material tersebut.
Jika kamu amati dari nama-nama mata kuliahnya, mampu dibilang bahwa 70% mata kuliah di Desain Interior bersifat praktek. Jadi jangan heran jika banyak mahasiswa Desain utamanya Desain Interior yang santai jika akan UTS maupun UAS, alasannya memang jarang atau bahkan tidak ada catatan yang perlu mereka hafalkan. Tapi jangan bahagia dulu, bila menjadi mahasiswa Desain Interior kalian harus siap untuk menabung. Pasalnya, alat-alat kuliah mahasiswa Desain Interior itu terbilang cukup mahal. Mulai dari pensil mekanik, penggaris mor, jangka, rapido, cat air, pensil warna, kertas gambar, dan lain-lain. Semuanya bukan mirip yang umum kalian gunakan di dingklik sekolah, umumnya alat-alat itu keluaran mancanegara dan harganya cukup untuk traktir jajan bakso 10 orang. Nominalnya berapa? Yaa itu variatif yaa, aku ngga bisa pastikan juga hehe.
Tidak hanya itu, menjadi mahasiswa Desain Interior juga mesti siap begadang untuk menjalankan peran. Karena kuliahnya kebanyakan praktek, tak heran bila Dosen akan memperlihatkan peran gambar yang tentunya tidak akan selesai bila kalian mengerjakan sejam sebelum kuliah dimulai atau pagi-pagi ‘nyontek’ punya sahabat. Sangat amat mustahil!
Mata Kuliah Paling Berkesan di Desain Interior Universitas Trisakti
Jika masih berada di semester 1 semua mata kuliah niscaya mempesona buat kalian. Semuanya tidak seperti yang kalian bayangkan dikala masih sekolah. Tidak ada hitungan yang ‘menjelimet’, dan tidak ada hafalan. Ya, itu semua sebab mata kuliah di tingkat permulaan memang masih basic dan kalian pasti masih mengira-nerka apa gunanya sih bikin peran beginian? Sebut saja mata kuliah Nirmana. Bagi orang awam yang menyaksikan peran Nirmana pasti gundah apaan sih yang dibuat? Tapi tujuan dari mata kuliah Nirmana itu sendiri ialah melatih kepekaan artistik biar memiliki jiwa seni yang tinggi. Bisa dikatakan mata kuliah Nirmana itu kerjaannya Seniman banget, deh!
Nah, bila kalian mulai masuk semester dua, ada mata kuliah yang totalnya 6 sks. What? 6 sks? Bisa hingga 2 hari lho kuliahnya. Satu harinya bisa dihitung sekitar lima jam. Terbayang kan peran-tugasnya seperti apa? Nama mata kuliahnya adalah Merencana Interior. Mata kuliah ini ialah mata kuliah prasyarat mulai dari semester dua sampai dengan semester enam. Semester dua disebut Merencana Interior Apartment, semester tiga Merencana Rumah Tinggal, semester empat merencana Toko, semester lima merencana Kantor, dan semester enam adalah merencana interior kompleks, bisa hotel, rumah sakit, restoran, museum, galeri, dan lain-lain yang sifatnya merupakan bangunan kompleks. Diharapkan sesudah lulus menjadi Sarjana Desain Interior (dengan gelar S.Ds), kalian telah mampu merancang atau mendesain banyak sekali bangunan atau interior mulai dari kamar kalian sendiri, rumah sahabat, hunian apartment, kantor orang tua, restoran kawasan perjuangan keluarga atau bahkan proyek-proyek BUMN yang jelas nominal Rupiahnya terbilang cukup besar. Apakah untuk mengerjakan tugas-tugas itu kalian mesti hebat gambar? Ngga kok, jago itu bisa dilatih. Yang penting kalian tetap belajar menggambar dan jangan cepat puas.
Prospek Kerja lulusan Desain Interior Universitas Trisakti
Perbedaan Desain Interior Universitas Trisakti dengan Desain Interior di kampus lain ialah kami para alumninya. Ya, bisa dibilang Desain Interior Universitas Trisakti yaitu Desain Interior swasta paling pertama di Jakarta. Alumni Desain Interior Universitas Trisakti telah banyak yang sekarang menjadi pengajar di kampus-kampus lain. Banyak pula alumni Desain Interior Universitas Trisakti yang membangun perusahaan sendiri sehingga sehabis lulus banyak mahasiswa yang eksklusif diterima kerja di perusahaan tersebut tanpa menunggu waktu lama. Terlebih di tengah pembangunan mall, hotel, apartment dan bangunan-bangunan megah yang lain yang jelas pasti memerlukan jasa seorang Desainer Interior. Jadi jangan takut tidak dapat kerja!
Selain selaku Desainer Interior, lulusan Desain Interior juga bisa melakukan pekerjaan di media online atau cetak yaitu di majalah-majalah Arsitektur Interior, di televisi sebagai creative maupun sebagai Set Designer, di kantor kontraktor, di industri bangunan (mirip perusahaan mebel , cat, furnitur, keramik, marmer), atau bahkan sebagai dosen atau pengajar mirip saya! Hehehe..
Sebenarnya masih banyak yang mau saya ceritakan wacana kuliah di Desain Interior sebab tidak cuma sudah selaku alumni, saya juga telah pernah merasakan kerja sendiri sebagai freelancer, kerja di perusahaan, di mall, di media, sampai jadinya melanjutkan kuliah S2 lagi di bidang Desain dan jadinya memutuskan menjadi Dosen. Kalau mau tanya-tanya boleh banget menelepon aku di DM intagram saya @chacoffee atau melalui email di annisadamayanti2@gmail.com. Atau kalau mau menyaksikan langsung aktivitas perkuliahan di Desain Interior, mampu lihat instagramnya @interior.trisakti alasannya kebetulan di instagram itu berkala update mengenai kuliah rancangan interior 🙂 intinya sih, kuliahnya mengasyikkan namun peran-tugasnya MANTAP! Haha..
Kode Konten : KL034
Sumber we.com
EmoticonEmoticon