Hai,semua. Namaku Rosi Yana dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Aku dikala ini memasuki semester 3 di program studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Aku ingin bercerita perihal pengalaman belajarku di sini.
Sebenarnya aku ini lulusan Sekolah Menengah kejuruan yang beda jurusan dengan acara studi yang kini aku ambil. Dulu saya jurusan Akuntansi,sekarang jurusan Ilmu administrasi Negara. Aku pikir mulanya di acara studi ini,aku akan mempelajari ihwal keuangan mirip di akuntansi,akan ada hitung-hitungan. Tetapi,ternyata dugaanku salah. Di program studi ini aku tidak menemukan hal-hal yang mewajibkan saya berhitung. Justru di acara studi ini aku lebih diharuskan menggunakan akal.
Aku benar-benar kecewa dan pernah merasa tampaknya aku ini salah ambil jurusan. Dari dulu aku suka berhitung dan memang berbakat dengan otak kiriku ini. Tetapi,kini aku diharuskan memakai otak kananku sesering mungkin. Terlebih lagi,dari dulu aku tidak senang hal-hal yang berbau politik. Menurutku, politik itu kejam dan jelek. Tapi nyatanya? Aku sekarang ini menjadi mahasiswa FISIP yang tiap hari membahas urusan politik.
Setelah saya menjalani semester awal,pandanganku mulai berubah wacana politik. Politik itu tidak jelek atau pun kejam, tetapi manusianya yang membuat pandangan politik ini menjadi jelek. Andai saja semua politikus itu memang berlaku jujur dan mengedepankan kepentingan rakyat maka tidak akan ada yang mengatakan politik itu jelek.
Manusia tanpa politik,apakah ada? Tentu saja,tidak. Politik ini yang mengendalikan semua masalah kehidupan manusia. Dari manusia itu lahir sampai manusia itu meninggal,seluruhnya pasti diatur oleh politik. Sejak insan lahir ke bumi, mereka akan di data dengan sertifikat kelahiran, mereka juga akan makan dan minum dari beberapa keputusan politik tentang konsumsi sebuah barang, tolok ukur pendidikan yang mengharuskan siswa untuk berguru minimal 12 tahun,semua itu yakni keputusan yang dibentuk atas dasar politik. Makara, manusia tanpa politik itu tidak ada.
Selain duduk perkara politik, di program studi Ilmu Administrasi Negara ini juga ada mata kuliah tentang pelayanan publik,manajemen,kepemimpinan,aturan,dan mata kuliah lazim yang lain. Seperti namanya yakni Ilmu Administrasi Negara, acara studi ini sudah niscaya mengorganisir mengenai negara apalagi lagi tentang pelayanan publik. Apa itu pelayanan publik? Saat kau datang ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil untuk mengurus KTP, lalu para pegawai dengan budpekerti yang bagus akan menolong kamu mengelola KTP dari perekaman,pengambilan KTP jadi dll. Apapun yang diperlihatkan di disdukcapil tersebut mirip pegawainya ramah atau tidak,mengurus KTP-nya lama atau tidak (berbulan-bulan) itu ialah pelayanan publik. Kita semua di Indonesia ini niscaya pernah merasakan bagaimana itu pelayanan publik.
Kenapa di Ilmu Adminsitrasi Negara ada mata kuliah hukum? Sekali lagi saya tekankan bahwa program studi ini mengelola semua hal ihwal negara,baik itu ekonomi,aturan,pendidikan,budaya dan lain sebagainya. Ilmu administrasi negara ini mampu menciptakan kebijakan publik. Nah,kebijakan publik ini pastinya dihentikan berlawanan dengan hukum. Makanya, mahasiswa administrasi negara ini juga mesti mengenal hukum meskipun tidak sedalam mahasiswa yang berkuliah di program studi aturan.
Bagaimana Ilmu Administrasi Negara ini bisa kuat pada bidang ekonomi? Di acara studi ini memang bidangkan membuat kebijakan publik/peraturan publik. Permasalahan harga sembako naik, harga minyak naik, pajak motor meningkat, pajak barang mewah bertambah, pajak impor dan ekspor kian naik,semua itu dikontrol dalam kebijakan publik.
Di Ilmu administrasi negara ini juga jarang didapatkan hitung-hitungan. Aku yang sudah semester 3 itu belum pernah menerima peran atau pun klarifikasi mengenai hitung-hitungan. Untuk persoalan skripsi, tidak perlu khawatir. Di program studi ini dalam membuat skripsi itu lewat pendekatan kualitatif,bukan kuantitatif yang mengharuskan mahasiswa mempelajari dan mengerti perihal statistika. Cocok sekali kan buat kalian yang tidak menggemari hitung-hitungan? Kaprikornus tidak perlu sibuk-sibuk mempelajari statistika yang sulit mirip itu.
Walaupun tidak ada hitung-hitungan, akan ada mata kuliah lazim mirip bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memang semestinya ada karena kita kan hidup di negara Indonesia. Untuk bahasa Inggris, juga harus ada alasannya adalah akan terpakai ilmunya di dikala kita akan berada di semester akhir. Nanti akan ada tes TOEFL (tes bahasa Inggris) yang menjadi patokan selaku kelulusan kita nanti kuliah. Setiap universitas memiliki syarat nilai yang berbeda-beda untuk kelulusan tes TOEFL ini.
Kalau berdasarkan aku sih ya, mata kuliah yang sangat berkesan bagiku itu ialah mata kuliah hukum. Mengapa? Karena di mata kulaih ini aku tahu apa hal yang melanggar dan tidak harus dikerjakan di negara ini dan hal yang wajib dilaksanakan di negara ini. Selain itu, dosen yang mengajar mata kuliah ini memang sangat baik pokoknya. Kalau diajarin ia,saya tidak pernah mengantuk alasannya adalah pembawaan ia itu sungguh wah sekali. Walaupun beliau telah bau tanah,tetapi semangat dia itu mirip semangat muda yang berkobar-kobar. Kalau diterangkan oleh beliau, niscaya ngerti karena dia itu menerangkan dengan sungguh rincian dan bahkan tahu hal apa yang mau menjadi pertanyaan mahasiswa. Ditambah lagi nih ya, jika dia menawarkan pertanyaan dan mahasiswa menjawabnya dengan benar,akan ada bonus yang diberikan oleh dia berupa pembebasan tugas. Tugas dari beliau umumnya hanya sedikit pertanyaan,ada 2 atau 3 pertanyaan,namun jawabannya benar-benar sangat panjang. Belum lagi,ia mewajibkan mahasiswa untuk mengerjakan peran dengan tulis tangan di kertas polio dan mesti dijilid rapi. Mengapa mesti tulis tangan? Kata ia, bila diprint nanti akan ada yang copas dari internet makanya mesti tulis tangan aja. Makara,kalau bebas dari peran yang dikasih beliau memang akan membawa kesenangan tersendiri deh.
Email : yrosii225@gmail.com
Ig : Rosiyana_22
Kode Konten : KL009
Sumber we.com
EmoticonEmoticon