Rabu, 17 Maret 2021

Arsitektur, Konon Katanya Jurusan Terberat. Periode Iya?

Halo intipers!


Haha hayo, siapa yang ngintip artikel ini sebab ingin tau dengan jurusan yang katanya terberat? atau kamu siswa kelas 12 yang berminat bertempur dijurusan arsitek? kalau gitu, monggo dibaca.


Sebelumnya kenalan dahulu, sobat-sahabat semuanya mampu panggil saya angginary. Aku seorang mahasiswi tahun ketiga yang sedang berkuliah di jurusan arsitektur universitas sriwijaya. Tentunya dengan pengalaman nyaris 5 semester ini, saya akan memberanikan diri menulis wacana jurusan arsitektur yang tersayang.


kuliah arsitektur itu mencar ilmu apasih? 


Menurut yang dipelajari pada mata kuliah ‘pengantar arsitektur’ di semester permulaan, arsitektur itu berasal dari kata “Arkhitekton” asal Yunani, yang artinya ilmu yang berhubungan dengan penyusunan rencana, desain dan konstruksi bangunan dengan mempertimbangkan faktor fungsi, struktur, lingkungan dan juga estetika.


Lalu muncullah pertanyaan: Perancangan bangunan, sama dong dengan jurusan teknik sipil? memang benar, jurusan teknik sipil dan arsitektur keduanya sama-sama bekerja dalam bidang pembangunan rumah, konstruksi, gedung dan akomodasi lazim lainnya, tetapi perbedaannya yaitu terletak pada fokus pekerjaannya, jurusan arsitektur lebih konsentrasi kepada perancangan: desain dan fungsi bangunan, sedangkan teknik sipil lebih konsentrasi pada perkiraan konstruksi. Teknik sipil yang bertugas menjalankan perkiraan konstruksi dan menentukan rancangan yang akan dibangun tetap berpengaruh dan kokoh.


Apa saja yang didapat di jurusan Arsitektur?


Setiap mahasiswa arsitek akan mempelajari bagaimana cara mendesain bangunan yang terstruktur, dengan lingkup perancangan yang beragam mulai dari hal yang kecil seperti perancangan tata letak ruangan dalam sebuah bangunan, hingga ke rancangan tata kota (skala makro). Arsitek mendesain dengan memperhatikan tiga faktor: venustas (keindahan), utilitas (kegunaan) dan virmitas (kekokohan). Tentu saja yang kamu pelajari dan kuasai bukan hanya menggambar, namun juga kesanggupan analisa, penggalian pandangan baru dan kesanggupan problem-solving-mu akan diasah secara mandalam. Kamu juga akan mempelajari bagaimana cara membangun bangunan dengan tetap menyayangi alam sekitar dan mendesain dengan rasa cinta terhadap kehidupan social yang sudah usang berkembang dimasyarakat. Sebagai mahasiswa, kamupun dituntut untuk tekun membaca dan mempunyai pengetahuan yang luas, seperti pengetahuan ilmu struktur, teknologi bangunan terbaru, penemuan desain dan wawasan yang lain.


Dalam keseharian perkuliahan, kau akan mempelajari jenis ilmu cukup bermacam-macam. mulai dari perancangan desain (menggambar), seni, budaya, teori hapalan, hitungan, aplikasi digital dan lain-lain. Namun dari semua itu yang paling mendominasi adalah perancangan desain (menggambar). Lantas apakah ingin menjadi mahasiswa arsitek mesti mahir gambar? Tidak!


Menggambar yang dimaksud disini bukanlah menggambar atau melukis mirip pelajaran seni di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas loh, tetapi menggambar yang dimaksud yakni cenderung ke menggambar teknik dan menggambar bagan. Dimana gambar ini lebih difungsikan selaku cara mengkomunikasikan pemikiran dan pandangan baru kepada orang lain, menyampaikan contoh pikir, proses dan solusi, bukan semata menonjolkan keindahan semata.


Yang paling penting, cara menggambar yang benar akan diajarkan dari dasar semenjak semester 1 dimata kuliah khusus (menggambar arsitektur). Kita akan diajak bermimpidan menuangkannya kedalam bentuk gambar, kerap kali disemester 1 akan diajak keluar ruangan, duduk diarea terbuka dibawah pohon rindang. Kita ditugasi mengamati objek dan mencoba menggambar objek tersebut, hingga menemukan style gambar masing-masing.


Tugas kuliah arsitekturpun cukup bermacam-macam, mulai paper dan makalah mirip mahasiswa umumnya, soal hitungan dasar (tetapi paper dan hitungan ini jumlahnya sedikitt sekali) dan tentunya peran gambar desain serta portofolio rancangan. Di portofolio desain, kita menuangkan ide dan pemikiran kita secara bebas, kita menyajikan data melalui kata-kata dan denah secara bebas tetapi tetap komunikatif.


Apasih yang berat? Kan cuma gambar!


Menurut observasi National Survei of Student Engagement Universitas Indiana, jurusan arsitektur ialah jurusan paling berat. Namun itu merupakan hal yang relatif loh intipers! Berdasarkan penelitian itu, mahasiswa arsitek menghabiskan 22 jam dalam seminggu atau sekitar 4,4 jam dalam sehabis selesai kelas untuk dapat menuntaskan tugas. Memang cukup lama, tetapi yakinlah itu bukan bermakna berat. Tapi, emang apa sih yang katanya memberatkan anak arsitektur? Kan cuma gambar doang?


Di jurusan arsitektur, ada satu mata kuliah yang menjadi inti dari kehidupan arsitek sendiri, yaitu studio perancangan arsitektur. Di universitas sriwijaya sendiri studio perancangan arsitektur (berikutnya kita singkat menjadi STUPA) ialah mata kuliah bersyarat yang berjumlah 6 sks tiap semester dan wajib diambil selama 7 semester berturut-turut (mampu berlawanan di universitas lain). mulai dari STUPA 1 di semester 1, sampai STUPA 7 di semester 7. Dan kau tidak mampu mengambil STUPA yang lebih tinggi bila tidak lulus stupa sebelumnya (otomatis mundur 1 semester). Tugas mata kuliah ini umumnya berbentukproyek yang berlawanan setiap semesternya. Contohnya pada STUPA 2 akan ditugasi proyek ringan berupa rancangan rumah tinggal sederhana. Kerumitan akan bertambah setiap semester, mirip menciptakan desain rumah dua lantai, desain perkantoran, rancangan hall olahraga atau convension center hingga perancangan bangunan gedung pencakar langit.


Mata kuliah STUPA sungguh mendominasi, mampu dibilang mata kuliah yang lain ialah penunjang dan tempat menambang ilmu untuk dapat menyelesaikan mata kuliah ini. Khusus peran mata kuliah ini, hampir tidak ada hapalan maupun soal hitungan. Diawal semester biasanya akan diberi peran survei lokasi dan survei jenis bangunan, yup! Jalan-jalan. Kita akan pergi dengan membawa kamera, meteran dan print-out peta lokasi. Di lokasi survei kita bertugas mencatat data-data terkait lokasi kandidat bangunan yang mau kita rancang, seperti ukuran, kondisi iklim, kondisi lingkungan, kebiasaan sosial masyarakatnya, budaya, peraturan kota terkait bangunan dan lain-lain. Data tersebut akan dituangkan dalam bentuk goresan pena dan skema. Selanjutnya akan dilakikan analisa untuk menghasilkan solusi desain yang tepat untuk lokasi tersebut. Ada beberapa evaluasi yang dikerjakan, beberapa diantaranya: analisa tapak, evaluasi bangunan, evaluasi struktur, evaluasi utilitas dll.


Ujian simpulan yaitu berupa presentasi peran, pengumpulan gambar desain dan maket (miniatur bangunan). Karena jumlah sasaran gambar sungguh banyak, dan miniatur ialah peran individu (ukuran bantalan sekitar 0,7×0,5 meter) tidak jarang mahasiswa rela menghabiskan waktu tidur untuk menuntaskan dengan sempurna, bahkan ada yang tidak tidur berhari-hari sebelum pengumpulan. Huhu salut. Itulah mengapa jurusan arsitek disebut jurusan terberat. Kegiatan analisa, menggambar rancangan yang sungguh banyak dan membuat maket (tergolong revisi yang mesti dilaksanakan) menghabiskan waktu yang cukup usang dan mampu dibilang cukup menyedot tenaga. Namun jangan takut, berat atau tidak, semua akan terasa mengasyikkan jikalau kau mencintai apa yang kamu lakukan. Semua rasa berat itu akan tergantikan dengan rasa gembira saat memperlihatkan gambar dan miniatur yang kau selesaikan dengan perjuangan.


Jalan-jalannya anak arsitek


Selain studio perancangan, di unsri mahasiswa arsitektur akan mengikuti 2 mata kuliah menarik yang menyelenggarakan studi keluar kawasan, atau disebut dengan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Aku sendiri gres menjalani KKL pertama yaitu KKL tradisional, dimana kita akan berkunjung kesuatu tempat dimana masih terdapat banyak bangunan tradisional, kemudian ditugasi memetakan bangunan menjalankan pengukuran, dan dibentuk dalam bentuk 3D lewat aplikasi rancangan. Selain itu sejarah bangunan dan tempat itu akan dipelajari dan nantinya rancangan dan narasinya akan dibukukan dan dipublikasikan. Untuk KKL kedua akan dilakukan disemester ke-6, dengan konsentrasi bangunan berteknologi. Saat KKL, kekompakan dengan sahabat seangkatan sungguh diuji, dan semua tugas dari pengukuran hingga pembukuan mesti tertuntaskan hanya dalam beberapa hari selama dilokasi KKL, menegangkan sekaligus menggembirakan!


Selesai kuliah keren dong jadi arsitek? Eits, belum tentu!


Ada banyak prospek kerja jurusan arsitek, ada yang melakukan pekerjaan sebagai drafter (penyusun gambar kerja dan denah), kontraktor, perencana struktur, surveyor bangunan, konsultan perencana, fotografer, penulis, akademisi, ataupun bekerja selaku PNS. Untuk menjadi seorang arsitek, lulusan sarjana arsitektur harus mengikuti acara magang minimal 2 tahun sebelum menjalani tes untuk mendapat izin mendirikan bangunan sebagai arsitek mampu berdiri diatas kaki sendiri.


Jadi dengan harapan kerja yang luas, sarjana arsitektur tidak melulu menjadi seorang arsitek, kita memiliki banyak opsi pekerjaan lain yang cocok dengan hobby dan passion yang kita miliki, tanpa menyia-nyiakan ilmu yang kita mampu semasa perkuliahan.


Bagaimana, tertarik untuk kuliah jurusan arsitektur?


Semoga bermanfaat, intipers!


Kode Konten : KL005



Sumber we.com


EmoticonEmoticon