Rabu, 27 Januari 2021

Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana (Katarina)

Halo! Jika tak kenal maka tak sayang, apakah perkenalan menjadi jaminan bahwa rasa sayang akan mengakar dan mengekal? Ya, semoga!

Tentu konferensi sederhana lewat tulisan ini tak akan lengkap tanpa perkenalan. Nama aku Katarina Emanuela Istiari Lamablawa. Panjang bukan? Cukup sapa aku dengan nama Catherine. Saya mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur angkatan 2016. Bagi sahabat-sobat yang hendak bertanya atau diskusi mampu komen di bawah postingan ini. Kalau sempat aku balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok, tentukan kalian baca sampe beres dulu postingan ini sebelum mengajukan pertanyaan.


Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana?


Banyak yang bertanya terhadap saya mengapa harus menentukan Ilmu Komunikasi? Toh bukankah tanpa mempelajarinya secara khusus pun, komunikasi akan tetap dilakoni insan dalam hidup sehari-hari. Nyatanya Ilmu Komunikasi yang dimaksudkan tak sesederhana yang rutin kita lakukan. Cakupan Ilmu Komunikasi sangatlah luas, baik komunikasi verbal alias komunikasi dengan memakai bahasa mulut maupun komunikasi non-verbal yang menggunakan bahasa arahan hingga ke jenis komunikasi lainnya semisal komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi massa. Umumnya, mahasiswa dan mahasiswi Ilmu Komunikasi sering dicap nyinyir, serba banyaomong, hiperaktif dan sulit diam. Ya, begitulah kira-kira bagaimana orang-orang kerap melabeli kami. Tidak salah sih, walau pun tidak sepenuhnya benar. Kami tahu kapan mesti mengatakan, dan kapan harus menjadi pendengar dan menawarkan kesempatan terhadap musuh bicara untuk juga mengatakan.


Saya tidak menyangkal bahwa kecakapan mengatakan mahasiswa dan mahasiswi Ilmu Komunikasi pada umumnya memang manis. Bagaimana tidak, setiap mahasiswa dituntut untuk mempunyai kesanggupan retorika yang mumpuni. Retorika sendiri dapat dikatakan selaku suatu seni untuk mengatakan di depan biasa . Makara retorika adalah saudara kembar public speaking. Sama-sama hebat berbicara di hadapan banyak orang. Meski pun tidak menjadi mata kuliah khusus, namun pada setiap pembelajaran di kelas, mahasiswa dan mahasiswi digembleng sedemikian rupa agar tidak menjadi kaku dalam memberikan pendapat kepada khalayak.


Proses perkuliahan

Ilmu Komunikasi mempelajari banyak aspek yang terkait dengan bidang komunikasi. Misalnya psikologi komunikasi, sosiologi komunikasi, psikologi sosial, komunikasi pembangunan, komunikasi politik, dan filsafat komunikasi. Selain derma peran berupa pembuatan makalah atau presentasi, kita mendapatkan tugas dalam bentuk pembuatan film pendek, penyajian penawaran spesial produk atau jasa, buatan acara gosip, kampanye sosial melalui media sosial, pelaksanaan event talkshow, sampai drama yang mengangkat penerapan teori-teori komunikasi dalam keseharian hidup masyarakat. Tidak cuma dijejali tugas, kadangkala kami disuguhkan dengan kegiatan yang tak kalah menyenangkan, antara lain visitasi ke kantor surat kabar, hotel, atau pun korporasi.


Konsertrasi Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana


Di Undana, program studi Ilmu Komunikasi mempunyai tiga konsentrasi. Konsentrasi ini ditekuni mahasiswa pada semester lima, ialah Jurnalistik, Public Relation (Humas) dan Komunikasi Antar Budaya. Sesuai namanya, konsentrasi jurnalistik konsentrasi pada kegiatan jurnalisme dan media. Baik media cetak, media elektronik, media umum hingga media daring. Konsentrasi Public Relation (Humas) meliputi ruang kehumasan yang menjadi jembatan antara sebuah forum, instansi, atau perusahaan dengan pihak lain. baik intra maupun tambahan badan tersebut.


Konsentrasi Komunikasi Antar Budaya menjadi satu-satunya fokus untuk jenjang pendidikan Strata 1 (S1) di Indonesia. Pertimbangan bahwa setiap orang dengan latar belakang budaya yang berlainan turut menghipnotis warna komunikasinya menjadi dasar adanya konsentrasi ini. Ketiga konsentrasi tersebut telah melakukan pekerjaan sama dengan pelbagai pihak tambahan kampus mirip media massa, lembaga pemerintahan, dan forum swadaya masyarakat sebagai partner tempat mahasiswa dan mahasiswi bisa melakukan magang atau praktek kerja lapangan selama era waktu tertentu.


Kegiatan di Luar Akademik


Di samping itu, Program Studi Ilmu Komunikasi juga tidak ketinggalan mengasah softskill para penerima didiknya dengan membuka sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) antara lain UKM Penulisan, UKM Fotografi, UKM Audio Visual, dan UKM Kesenian. Sementara seluruh lapisan mahasiswa berada di bawah payung HIMAPRO (Himpunan Mahasiswa Program Studi) yang aktif mengelola pelbagai kegiatan yang kreatif dan kreatif. Salah satunya yakni Jikom Fest yang merupakan acara tahunan dan menjadi saat-saat bagi para mahasiswa dan mahasiswi untuk unjuk gigi dalam bentuk panggung pementasan talenta dan talenta mahasiswa dan mahasiswinya. Di situ, kami bebas menjadi apa saja yang kami mau. Model, penyanyi, pemain film, atau komika. Kaprikornus kemahiran dalam dunia akademik mahasiswa dan mahasiswi Ilmu Komunikasi juga diikuti dengan prestasi non akademik.


Tips untuk maba di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana


Kuliah di Program Studi atau Jurusan Ilmu Komunikasi memang tidaklah mudah. Kedisiplinan yakni kunci utama yang harus terus menjadi pegangan. Ketelatenan untuk menghadapi deadline dalam bentuk apapun menjadi semacam latihan bagi mahasiswa dan mahasiswi sebagai bekal untuk menghadapi masyarakat kerja yang bergotong-royong kelak. Harus punya mental dan jiwa yang tahan banting.


Sebagai lulusan Ilmu Komunikasi, para alumni lazimnya melakukan pekerjaan pada sektor-sektor yang juga bertalian akrab dengan bidang tersebut. Ada yang menjadi penyiar radio maupun televisi, jurnalis, protokoler pemerintahan, pencetus kemanusiaan, sampai penulis. Ada juga yang menjadi konsultan kehumasan, praktisi atau trainer public speaking, fotografer, editor, pembawa program (MC), dan staf kehumasan di lembaga swasta maupun pemerintahan.


Terdengar menyenangkan bukan? Siapa pun yang pernah mendiami gedung acara studi ini pasti punya harapan untuk tiada henti menjatuhkan hati kepada Ilmu Komunikasi dengan terus menerus mengejarnya. Demikian pula saya. Keinginan untuk menjadi seorang jurnalis internasional suatu dikala nanti tak menyusutkan kepala aku atau mengerutkan dada aku. Belajar tanpa kenal titik. Semua tanda tidaklah menjadi tanda akhir untuk tetap berguru hingga jauh dan dalam. Jatuh terhadap dan bareng Ilmu Komunikasi semoga mengirimkan semua impian yang menyala di dalam diri saya untuk tidak pernah mengenal padam.


Kode Konten: X172



Sumber we.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)