Minggu, 25 Oktober 2020

Sastra Inggris Universitas Brawijaya (Dyandra)

Halo, sobat-sahabat intipers! Aku Dyandra Benziverta dari Sastra Inggris Universitas Brawijaya angkatan 2015. Biasanya, temen-temen manggil aku Dy, atau kalau adek tingkat pada manggil Mbak Dy/Kak Dy. Kebetulan aku udah lulus di bulan Maret 2019 kemarin. Di sini saya mau share pengalamanku selama kuliah di Sastra Inggris selama 3,5 tahun.


Bagi sahabat-sahabat yang akan bertanya atau diskusi, mampu komen di bawah artikel ini. Kalau sempat akan dibalas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dahulu artikel ini sebelum mengajukan pertanyaan.


All About Sastra Inggris Universitas Brawijaya


Sebelum kita masuk ke pembicaraan ihwal Sastra Inggris, pernah nggak kalian dengar orang lain (mungkin dari keluarga kalian) yang ngomong, “Ngapain masuk Sastra Inggris? Orang hanya berguru Bahasa Inggris aja, kok! Mending ambil les Bahasa Inggris aja!”?Reaksiku selaku alumni Sastra Inggris rasanya mau nampolin satu-satu pakai buku mata kuliah morphology. Secara garis besar, Sastra Inggris itu memang belajar Bahasa Inggris. Yang membedakan Sastra Inggris dengan lembaga tutorial berguru Bahasa Inggris itu yakni materinya. Kalau di Sastra Inggris, yang dipelajari lebih dalam ialah aspek bahasa dan sastra yang juga dikaitkan dengan budaya dan sejarah Eropa, utamanya Inggris. Nanti akan saya jelaskan lebih lanjut wacana dua fokus/minat yang ada di Sastra Inggris Universitas Brawijaya.


Mata Kuliah di Sastra Inggris Universitas Brawijaya


Kalau di UB sendiri, mata kuliahnya dari semester 1-3 masih seputar skill dasar berbahasa Inggris kayak listening, speaking, reading, writing, dan grammar. Mulai dari semester 1 yang level beginner sampe semester 3 yang udah bisa dikatakan lumayan advanced. Tentunya, di semester permulaan juga disisipi mata kuliah umum kayak Pendidikan Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Agama, dan Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Nah, di semester 1-3 ini aku juga berguru ihwal sejara dan budaya Inggris.


Semester 1 – 3


Di semester 1, ada mata kuliah Introduction to English Culture, yang memperkenalkan sejarah Inggris dari permulaan sampe sekarang. Semester 2, saya mulai diperkenalkan dengan ranah linguistics dan literature dari Sastra Inggris. Dalam semester 3, ada mata kuliah History of English Language and Literature, yang masih membahas sejarah Inggris tetapi fokus ke faktor perkembangan bahasa dan sastra-nya. Lucunya, mata kuliah ini singkatannya HELL dan memang agak sedikit susah alasannya banyak yang harus dihapalkan.


Semester 4-8


Lanjut ke semester 4, mata kuliahnya mulai menarik sebab udah mulai konsentrasi ke linguistics (ada mata kuliah morphology dan syntax) dan literature (ada mata kuliah poetry, drama, dan short story). Di semester 5, ada mata kuliah Research Method atau yang biasanya disebut Metode Penelitian, yang bakalan membuat lebih mudah kalian untuk mengerjakan skripsi. Ada juga mata kuliah Introduction to Translation, yang membahas ihwal teori-teori translation. Di semester 6, ada mata kuliah Research Proposal Writing (RPW), ini bisa dikatakan kayak ajuan skripsi. Kaprikornus kalian akan dibimbing untuk menulis skripsi mulai dari penyeleksian topik, penyeleksian subjek (bisa dari novel, short story, movie, song, poetry, drama), hingga pemilihan teori dasar yang cocok dengan topik kalian. Umumnya, skripsi mampu diambil di semester 8, namun bila SKS kalian telah memadai dan nilai nggak ada yang kurang, kalian mampu ambil skripsi di semester 7.


Seperti aku misalnya, ambil skripsi di semester 7 dan akhir di semester 8. Makara kuliahku cuma 3,5 tahun.


aktivitas sedang KKN


Konsentrasi/Minat Sastra Inggris Universitas Brawijaya


Di UB, hanya ada 2 konsentrasi/minat, yaitu linguistics dan literature. Konsentrasi ini mampu diambil ketika semester 5. Prosesnya mudah, karena ini menurut opsi dan minat sendiri, nggak mesti melihat nilai dari tiap semester, kalian unggul di mata kuliah apa. Tapi tetap harus konsultasi sama dosen pembimbing akademik masing-masing. Di poin sebelumnya saya sedikit singgung tentang konsentrasi linguistics dan literature. Nih, aku jelaskan sedikit perbedaannya.


Linguistics


Linguistics itu semacam bedah bahasanya. Mulai dari phonetics and phonology, morphology (makna kata), syntax (struktur kata), semantics, dan pragmantics. Itu secara garis besarnya aja, ya. Masih ada lagi, sih. Tapi alasannya saya bukan anak linguistics, jadi aku nggak mampu bedah lebih dalam lagi. Kalau ambil konsentrasi linguistics, di semester 6 di mata kuliah RPW, kalian akan bikin 3 bagian ialah Introduction; Review of Related Literature; dan Research Method.


Literature


Literature itu mampu diartikan sendiri, ya aspek sastra, kayak poetry, prose, drama dan juga bakalan mencar ilmu lebih dalam lagi tentang film di semester 6, mata kuliah Movie Analysis. Mata kuliah konsentrasi literature ini ada levelnya. Di semester 4, poetry, prose, dan drama dimulai dari level beginner dahulu. Ada Romantic Poetry, Short Story Analysis, dan Classic Drama. Di semester 5, saat udah menentukan konsentrasi literature baru masuk ke level yang lebih advanced, yaitu mata kuliah Modern and Contemporary Poetry, Novel Anaylsis, dan Modern and Contemporary Drama. Oh iya, di literature juga banyak banget menyinggung soal faktor culture. Kalau ambil fokus literature, di semester 6 di mata kuliah RPW, kalian akan bikin 2 bab adalah, Introduction dan Review of Related Literature and Research Method.


Mata Kuliah Pilihan


Mata kuliah opsi ini beda ya, intipers, dengan fokus. Ada mata kuliah opsi yang bisa kalian pilih sesuai dengan interest kalian. Contohnya:



  • American Studies (smt. 4)

  • Australian Studies (smt. 4)

  • Creative Writing (smt. 5)

  • Pengantar Ilmu Jurnalistik (smt. 5)

  • Translation and Interpretation (smt. 6)

  • Bahasa Asing (smt. 6)

  • Semiotics (smt. 7)

  • Business English (smt. 7)

  • Contemporary Cultural Issues (smt. 7)

  • Teaching as Foreign Language (smt. 7)

  • Computer Assisted Language Learning (smt. 7)


Tips Untuk Mahasiswa Baru


Seringkali aku ditanya, “Kalau masuk Sastra Inggris, apa harus eksklusif mampu cas cis cus berbahasa Inggris?” Jawabannya: nggak mesti, tetapi seharusnya iya. Karena sebagian besar dosen nggak mau tahu kalian telah mengetahui basic English atau tidak, dengan anutan bahwa kalian sudah belajar di SMP dan Sekolah Menengan Atas. Kebanyakan juga, pengantar bahasa kuliah memakai Bahasa Inggris. Ya walaupun memang diselipi dengan Bahasa Indonesia, namun mostly dosen-dosen eksklusif menunjukan dengan Bahasa Inggris.


Lalu, kalian mesti banyak-banyak baca dan mesti ada inisiatif untuk self-learning. Karena di Sastra Inggris ini tugasnya kebanyakan bentuk paperwork. Terus juga mesti bisa berpikir kritis, alasannya adalah di literature juga dituntut untuk bisa mengkritik karya sastra menurut teori-teori yang ada. Usahakan aktif juga, baik dalam hal akademis maupun non-akademis (ikut organisasi/HIMA PRODI/HMJ/UKM/LKM). Semakin kalian aktif (terlebih bisa aktif dua-duanya), mampu bikin kurun kuliah kalian jadi lebih produktif. Pengalamanku pribadi, saya aktif dalam HIMA PRODI tapi faktor akademisku nggak tertinggal. Intinya sih nikmatin aja. Sastra Inggris itu seru bila bisa enjoy. Jujur, aku sendiri bersyukur kuliahku nggak se-sulit sahabat-temanku yang di jurusan lain.


Prospek Kerja


Ada banyak, kok, kesempatan kerja sesudah lulus dan pegang degree S1 Sastra Inggris. Yang paling biasa , sih, emang berkaitan dengan dunia kepenulisan kayak content writer, editor, atau bahkan jadi penulis komersil. Bisa juga masuk di dunia pendidikan, namun mungkin yang nggak terkait dengan instansi pemerintah kayak guru sekolah, sebab itu butuh degree yang emang dari tenaga pendidik. Biasanya, jika di dunia pendidikan ya ke lembaga-forum pengajar bahasa. Translator, tour guide, dan hospitality seperti perhotelan juga bisa jadi pilihan. Selain itu, ada banyak sahabat-teman dan kakak tingkatku yang juga sukses di bidang marketing atau public relation, terlebih kalau kalian aktif berorganisasi waktu kuliah.


Rencana Setelah Lulus


Kalau aku eksklusif, dari semester tamat udah ada rencana untuk melanjutkan S2. Kebetulan, alasannya aku hobi menulis dan memang lagi merintis jadi penulis, aku mau ambil jurusan Creative Writing. Dan alhamdulillah, sudah keterima di University of Birmingham di bulan Februari kemarin. Kaprikornus ketika ini fokusku ialah mencari beasiswa untuk berangkat ke Inggris, sembari menanti keadaan pandemic ini pulih. Untuk soal karir, tentu aja saya bercita-cita jadi penulis, tetapi dibalik itu, aku juga punya visi untuk menjadi dosen Creative Writing.


Itulah pengalamanku selama 3,5 tahun kuliah Sastra Inggris. Semoga mampu membantu kalian, ya! Don’t hesitate to contact me if you have any questions!


Kode Konten: X271



Sumber we.com


EmoticonEmoticon