Minggu, 25 Oktober 2020

Kronologi Erupsi Anak Gunung Krakatau Dan Dampaknya

Jika kita berbicara perihal kawasan beresiko bencana alam, maka ada berbagai lokasi yang bisa kita sebutkan selaku misalnya. Dari sekian banyak lokasi yang ada, maka indonesia ialah salah satu negara yang cukup diwaspadai. Ada berbagai potensi terjadinya bencana alam di indonesia. Hal ini dikarenakan keadaan alam dari indonesia yang bisa dikatakan cukup ekstrim. Indonesia ialah salah satu negara yang mempunyai aneka macam gunung berapi aktif di dunia. Belum lagi beberapa lempengan tektonik yang ada dan berjumpa di Indonesia. Beberapa musibah yang diakibatkan oleh dinamika pergantian atmosfer juga merupakan salah satu hal yang cukup sering terjadi.


Dari sekian banyak hal yang cukup sering yaitu adanya erupsi dari gunung berapi. Tak sedikit gunung berapi aktif di indonesia yang mempunyai siklus erupsinya masing-masing. Beberapa gunung sering kali bisa aktif sepanjang tahun dengan mengeluarkan materi vulkanik yang berbahaya. Pada dasarnya ada beberapa gunung paling berbahaya di dunia yang ada di Indonesia. salah satunya yakni gunung anak kraktau yang terletak di selat sunda.


Gunung anak krakatau ialah salah satu gunung paling aktif di indonesia. Aktivitas vulkaniknya juga ialah salah satu yang paling tinggi di indonesia. Kali ini kita akan membicarakan tentang erupsi anak gunung Krakatau. Ada beberapa hal yang harus kalian pahami dan ketahui tentang erupsi gunung yang satu ini, seperti


ERUPSI ANAK KRAKATAU


anak gunung krakatauSebelum kita membahas tentang erupsi gunung krakatau, alangkah baiknya kalau kita mengerti terlebih dahulu tentang anak krakatau. Pulau atau gunung anak krakatau ini sendiri pertama kali muncul pada tahun 1927. Sejak pertama kali timbul tingkat kegiatan dari gunung yang satu ini mampu dibilang cukup tinggi. Jika kita mengetahui beberapa tipe letusan gunung api, maka anak gunung anak krakatau ini mempunyai tipe letusan stromboli. Tipe letusan ini, merupakan sebuah tipe letusan yang eksplosif dan akan memuntahkan material vulkanik ke udara. Satu hal yang perlu kalian pahami yaitu, pulau gunung anak krakatau ini merupakan pulau termuda di Indonesia.


KRONOLOGI


Dengan acara yang cukup tinggi, maka gunung anak krakatau menjadi tempat yang paling kerap di perhatikan. Berdasarkan data yang ada pada dasarnya anak krakatau telah mengalami peningkatan aktivitas sejak bulan juni 2018. Pada ketika itu status dari anak gunung krakatau ini sudah dinaikan menjadi level II atau level berhati-hati. Pada level status ini menerangkan bahwa radius 3 km dari puncak gunung mesti netral dari aktivitas insan. Namun, ternyata kegiatan anak krakatau tidak mengambarkan penuruka yang drastis. Justru malah membuktikan peningkatan aktivitas yang cukup sering.


Dari bulan juni sampai desember, sering sekali  erupsi anak gunung krakatau ini mengeluarkan letusan dengan intensitas yang berlawanan-beda. Letusan ini juga dibarengi dengan  hadirnya material vulkanik yang lumayan banyak dan sering. Setelah terjadi berulang kali peningkatan acara, balasannya pada tanggal 22 Desember 2018, terjadi letusan dengan intensitas yang cukup tinggi dari Gunung Anak Krakatau. Letusan ini menyebabkan munculnya asap dengan ketinggian 300-1.500 meter dari puncak gunung anak krakatau.


erupsi anak krakatauInstensitas letusan yang tinggi pada tanggal 22 Desember tersebut ternyata mempunyai pengaruh yang cukup besar. Hal ini alasannya adalah letusan tersebut diikuti dengan guguran atau longsoran pada salah satu segi gunung anak krakatau. Longsoran tersebut kemudian menjadikan beberapa fenomena lain, salah satunya yaitu munculnya bencana tsunami. Sehingga Tsunami Selat Sunda merupakan peristiwa yang baru pertama kali di Indonesia. Hal ini alasannya adalah bencana tsunami tersebut di akibatkan oleh acara vulkanik dan bukan acara tektonik.


Kemudian kegiatan gunung masih terus bertambah, terbukti pada tanggal 26 desember 2018, timbul laporan adanya hujan bubuk di Cilegon. Kemudian menyaksikan kondisi tersebut maka status anak gunung krakatau kembali ditingkatkan pada tanggal 27 Desember 2018 menjadi Level III. Level tersebut ialah level tertinggi dari anak gunung krakatau.


DAMPAK


Jika berbicara perihal imbas yang ditimbulkan oleh erupsi anak gunung krakatau, maka ada banyak hal yang mampu kita peroleh. Dampak yang muncul tak cuma berupa dampak kerusakan yang di akibatkan oleh tsunami yang timbul di selat sunda saja. Namun, anak gunung krakatau sendiri juga menerima imbas yang cukup besar.


Salah satu dampak yang timbul yakni hilangnya sebagian besar dari tubuh gunung anak krakatau. Longsoran lereng anak gunung krakatau ini diperkirakan menetralisir 64 hektar dari bagian gunung anak krakatau. Selain itu ketinggian anak gunung krakatau dari permukaan bahari cuma tinggal 110 meter saja.  Selain itu tempat luasan dari pulau anak krakatau juga menurun dengan drastis. Hal ini alasannya adalah tak kurang dari 150 sampai 180 juta meter kubik material terbawa longsor kedalam bahari.


Itulah tadi beberapa klarifikasi mengenai erupsi anak gunung krakatau yang mampu kita perhatikan dan pahami. Sebagai salah satu gunung teraktif di Indonesia, anak gunung krakatau memang terus di pantau dengan intesitas yang cukup sering. Hal ini mengingat kondisi dari indukannya yang merupakan salah satu gunung berbahaya di dunia. Semoga informasi tadi berguna.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon