Gunung Krakatau ialah salah satu legenda gunung api yang ada di Indonesia. Gunung ini berada di tengah ekosistem maritim, tepatnya di Selat Sunda. Membicarakan tentang Gunung Krakatau, memori kita tidak akan lepas dari bencana alam maha dasyat yang pernah disebabkan oleh letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Letusan yang sungguh besar itu bahkan sampai menghilangkan dua per tiga bab dari badan gunung Krakatau itu sendiri. Dan sesudah letusan fenomenal itu, Krakatau mulai menurun kegiatan vulkanisnya. Namun dari letusan besar itu ternyata timbul kerucut gres yang selalu berkembang sampai dikala ini menjadi besar dan kita kenal dengan gunung Anak Krakatau. Dari kompleks pegunungan vulkanik di Selat Sunda, kini ini yang paling aktif yaitu Gunung Anak Krakatau. Pada peluang kali ini kita akan membicarakan mengenai Gunung Anak Krakatau.
Karakteristik Anak Gunung Krakatau
Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api yang tidak jauh berlainan dari induknya, adalah gunung Krakatau. Gunung Krakatau memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki oleh gunung lain, demikian pula dengan gunung Anak Krakatau. Adapun karakteristik yang dimiliki oleh Gunung Anak Krakatau antara lain selaku berikut:
- Terletak di tengah bahari, lebih tepatnya di Selat Sunda
Salah satu karakteristik yang sangat khas dari gunung anak Krakatau ialah letaknya yang berada di tengah- tengah laut, tepatnya di Selat Sunda. Karena berada di tengah- tengah laut maka sebagian tubuh gunung ini berada di bawah permukaan air maritim dan sebab tingginya maka bab atas lah yang timbul di permukaan bahari.
- Muncul balasan ledakan dasyat dari gunung Krakatau
Gunung anak krakatau merupakan gunung api yang berkembang akhir adanya letusan besar dari induknya, ialah gunung Krakatau. Ledakan gunung Krakatau menyebabkan kaldera atau kawah di bawah air yang sungguh besar, tetapi usang kelamaan tumbuh kerucut baru yang kian meningkat , makin usang kian besar sehingga membentuk gunung gres adalah anak Krakatau.
- Memiliki kesempatanledakan yang sangat dasyat
Salah satu karekateristik yang dimiliki oleh gunung anak Krakatau yakni memiliki letusan yang sangat dasyat. Letusannya tidak hanya mengakibatkan gempa vulkanik dan memuntahkan material dari perut Bumi saja, tetapi juga menjadikan tsunami sebab keberadaannya yang ada di tengah bahari. Bahkan longsoran sebagiannya saja menyebabkan tsunami, seperti yang etrjadi pada tanggal 22 Desember 2018.
- Terus tumbuh dan berkembang
Hingga dikala ini gunung anak krakatau terus berkembang makin besar dan kian aktif. Seiring dengan tumbuhnya gunung anak Krakatau maka resiko untuk mengalami erupsi juga lebih besar karena maaterial yang terkandung di dalamnya cukup matang untuk keluar.
Nah itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh gunung anak Krakatau. Krakateristik tersebut khas dan belum tentu dimiliki oleh gunung api yang lain.
Letak Gunung Krakatau
Gunung anak Krakatau merupakan gunung yang berada di tengah laut, tepatnya di Selat Sunda. Selat Sunda merupakan selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Makara, apabila kita menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakaheuni dan sebaliknya, kita akan menyaksikan beberapa gunung api salah satunya yaitu gunung anak Krakatau disamping gunung Krakatau yang sudah hancur sebagian. Gunung Anak Krakatau lebih tepatnya berada di Pulau Anak Krakatau yang ialah daratan kecil yang berada di akrab Pulau Panjang dan Rakata Kecil. Daratan ini hanya berskala kecil yang tidak subur alasannya didominasi oleh gunung- gunung vulkanik.
Material yang Terkandung di Gunung Anak Krakatau
Material yang dimiliki oleh gunung Krakatu tidak begitu jauh berlainan dengan gunung- gunung api lainnya di Indonesia. Beberapa material ynag dimuntahkan oleh gunung anak Krakatau pada ketika erupsi bulan Desember tahun 2018 antara lain:
- Abu vulkanik
- Lumpur panas
Nah itulah beberapa material yang tersimpan di perut gunung anak Krakatau yang dimuntahkan pada tahun 2018. Material- material tersebut bahkan hingga terapung- apung di permukaan laut dan menjadikan laut tersebut tampak seperti daratan. Ketebalan material vulkanik bahkan meraih 20 cm.
Penyebab dan Dampak Letusan Anak Gunung Krakatau
Gunung Anak Krakatau merupakan gunung yang selalu aktif dan berkembang. Sebenarnya gunung Anak Krakatau ialah gunung yang hampir setiap hari mengalami erupsi. Erupsi gunung Anak Krakatau ini bersifat eksplosif. Namun adakalanya erupsi gunung Anak Krakatau ini besar dan menjadikan berbagai tragedi lain, mirip yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2018. Letusan gunung anak Krakatau ini menimbulkan longsor di sebagian badan gunung dan guguran itu menjadikan bencana tsunami. Penyebab erupsi gunung Anak Krakatai ini antara lain ialah gempa bumi bawah bahari, aktivitas tektonisme bawah laut dan lain sebagainya.
Sementara itu aneka macam pengaruh yang dihasilkan akibat erupsi anak gunung krakatau. Beberapa imbas tersebut antara lain selaku berikut:
- Tsunami Selat Sunda yang dibarengi dengan gelombang tinggi sehingga mengakibatkan ketinggian gelombang mencapai 2 meter.
- Runtuhnya sebagian tubuh gunung anak Krakatau dari tingginya yang semula 338 meter menjadi 110 meter.
- Rusaknya bangunan di pulau sekitar Krakatau, utamanya di Provinsi Banten dan Lampung.
- Timbulnya korban jiwa yang meraih ribuan orang.
Nah itulah beberapa info yang dapat kami sampaikan mengenai anak gunung nak Krakatau yang merupakan salah satu gunung api renta di Indonesia. Semoga bermanfaat untuk semua.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon