Minggu, 20 September 2020

Pengembangan Penduduk Islam Iain Jember (Fiki)

Hay Intipers. Perkenalkan nama saya Fiki Imananda Jelita, lazimdipanggil Fiki. Mahasiswa  program studi Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Jember angkatan 2018. Disini aku ingin menyebarkan pengalaman tentang kuliah yang telah aku jalani selama 5 semester di prodi Pengembangan Masyarakat Islam di Fakultas Dakwah. Kuy, simak pengalaman saya. Bagi sobat-teman yang hendak bertanya atau diskusi, mampu komen di bawah postingan ini. Kalau sempat saya balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok. Pastikan kalian baca sampe beres dulu artikel ini sebelum mengajukan pertanyaan.


Apa sih yang dipelajari di Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Jember?


Mungkin bagi pada umumnya orang atau mahasiswa sungguh asing wacana prodi ini. Terutama mereka yang berkuliah di sekolah lazim. Sebab prodi ini hanya ada di perkuliahan yang basicnya agama mirip STAIN, IAIN atau UIN. Nah yang dipelajari dalam prodi ini pastinya sangat bekerjasama tentang penduduk , khususnya sosiologi. Contohnya sosiologi agama, filsafat sosial, psikologi sosial, antropologi budaya dan sosial, kemakmuran sosial dan pekerjaan, studi pembangunan dan perubahan sosial serta masih banyak lagi. Selain itu kita juga mempelajari matkul biasa contohnya bahasa Indonesia, Inggris, Arab, PKN dll. Serta tak ketinggalan tentunya pelajaran yang bertemaagama yaitu tafsir, hadis, ilmu kalam dan masih banyak lagi.


Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) berada dinaungan Fakultas Dakwah. Dan sedihnya banyak stigma dari masyarakat yang menganggap bahwa “alumni fakultas Dakwah pasti hanya akan menjadi Da’i”,” alumni fakultas Dakwah pasti hanya mampu mengatakan, bila mereka tidak pintar maka akan menganggur” dan masih banyak lagi stigma negative lainnya. Maka dari itu disini aku akan meluruskan bahwa alumni fakultas Dakwah tidak cuma akan menjadi da’i maupun penceramah saja, melainkan kita masih bisa menjadi seseorang yang kompleks utamanya mereka yang masuk di prodi PMI ini. Mengapa demikian? Sebab, di dalam prodi PMI nyaris semua mata kuliah jurusan di fakultas dakwah kita pelajari. Mulai dari jurusan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Bimbingan Konseling Islam (BKI), Manajemen Dakwah (MD) dan Psikologi Islam (PI). Wahhhh, ternyata kerena bukan. Dalam satu jurusan kita bisa menerima banyak ilmu dari semua jurusan di fakultas Dakwah. So, jangan menilai remeh lulusan Pengembangan Masyarakat Islam ya.


Bagi kalian yang ingin menerima info jurusan dan masuk perguruan tinggi tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini


Apa saja ya mata kuliah yang sungguh khas di jurusan Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Jember?


Sudah aku jelaskan tuh diatas, apa khas mata kuliah Pengembangan Mayarakat Islam. Eitssss, namun akan saya perjelas lagi ya apa mata kuliah yang sangat khas di prodi ini. Dasar prodi Pengembangan Masyarakat Islam hampir sama dengan prodi Sosial Politik di Universitas Umum. Cuma bedanya PMI ini lebih cenderung ke duduk perkara-problem sosial bukan politik. Maka dari itu yang dipelajari pasti tidak jauh dari sosiologi dan kemasyarakatan.


Contoh mata kuliah khusus di prodi ini adalah matkul Metode PAR (Participation, Action and Research) dimana kita akan mempelajari bagaimana langkah-langkah kalau kita harus menggeluti langsung kedalam penduduk . Sebagai fasilitator, kita di tuntut untuk mampu menjadi seorang yang ikut serta, bergerak atau beraksi serta mesti bisa mencari penyelesaian bagi penduduk yang memerlukan kita sebagai penunjang mereka. Di mata kuliah Metode PAR tema yang dibahas ialah tiga pilar yang mencakup teknik PAR, Sikap Fasilitator dan Sikap Berbagi dalam PAR. Serta daur program PAR yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian dalam kegiatan PAR. Mata kuliah khusus selanjutnya yaitu Dasar Pengembangan Masyarakat Islam (DPMI) serta Sosiologi Pedesaan dan Perkotaan.


Mengapa khusus? Karena di mata kuliah ini kita sungguh-sungguh diberikan materi ihwal dasar-dasar untuk menjadi seorang Pengemban Masyarakat yang tidak bertentangan dengan Islam serta kita diberikan materi bagaimana seorang fasilitator mampu terjun eksklusif membantu persoalan masyarakat yang telah berbeda latar belakangnya yakni pedesaan dan perkotaan. Dan tentu saja di mata kuliah diatas, kita akan eksklusif observasi atau praktek ke masyarakat. Agar bukan cuma materi saja namun juga seimbang dengan aksi.


rapat kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pengembangan Masyarakat Islam


Bagaimana bila mahasiswa baru yang masuk jurusan PMI ini sebab terpaksa atau jadi jalan terakhir sebab sudah ditolak di beberapa jurusan?


Wah wah ini yang sering jadi polemic mahasiswa baru yang masuk di Pengembang Masyarakat Islam. kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa buangan dari jurusan yang mereka prioritaskan atau pada umumnya dari mereka masuk PMI asal masuk saja dan ada lagi mereka masuk PMI alasannya sengaja ingin menjauh dari mata kuliah yang basicnya hitung-hitungan mirip matematika atau rumus seperti biologi dan fisika. Namun, nihilnya di PMI kita tetap ada hitung-hitungan yaitu dalam mata kuliah statistic dasar dan sosial.


Nah bagi maba yang merasa tersesat masuk di prodi ini, hening saja. Kalian ialah maba kesasar di jalan yang benar. Wow sekali kan. Kok mampu kesasar dijalan yang benar? Yaps, karena di prodi ini kalian bisa mendapat banyak ilmu yang sungguh bermanfaat terutama dalam kemasyarakatan. Sebagai kaum muda penerus bangsa, pastinya ilmu ini sangat dibutuhkan untuk menolong pemerintahan meningkatkan bangsa Indonesia. Dalam prodi PMI kalian bisa belajar tentang kemasyarakatan, kalian harus mampu memperlihatkan penemuan kepada masyarakat yang notaben mereka adalah masyarakat pelosok dan memerlukan jembatan untuk menolong mereka semoga mampu setara dengan penduduk kota serta menolong masyarakat yang belum mendapatkan kehidupan yang pantas utamanya dalam bidang ekonomi dan pendidikan supaya mereka memperoleh kehidupan yang lebih pantas.


Lalu apa kesempatan kerja bagi alumni Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Jember?


Pertanyaan ini sangat prioritas bagi siapa pun pastinya. Terutama bagi mereka yang belum mengenal jurusan ini atau bahkan tidak tahu bahwa ada jurusan ini di dalam universitas. Oke, akann saya jelaskan. Di dalam prodi ini harapan kerja kita bukan cuma mampu menjadi seorang pendakwah atau da’i. kita juga bisa kerja yang sifatnya mengabdi terhadap masyarakat.


Contohnya bekerja di dinas soial yang tugasnya terjun langsung membantu penduduk misal memberi santunan sosial PKH atau yang lainnya. Atau selaku fasilitator, kita bisa terjun pribadi ke penduduk untuk mendengarkan apa keluh kesah mereka untuk desanya kemudian kita akan menolong dengan menawarkan solusi terhadap penduduk biar desa mereka lebih maju dalam bidang-bidang tertentu mirip ekonomi, pendidikan atau bahkan teknologi. Selain itu harapan kerja kita juga mampu menjadi konselor untuk para napi di lapas tentuya dengan pengawasan ketat. Kalian juga mampu menjadi dosen yang pastinya khusus masalah sosial atau filsafat. Sebab di dalam prodi ini, kita akan banyak mempelajari ilmu-ilmu wacana filsafat khususnya filsafat sosial. Dan bila kalian beruntung, kalian bisa kok jadi seorang menteri sosial. Wahhh, andal kan.


Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini


Apa keinginan dan planning sesudah lulus?


Perlu intipers tahu, kalau aku masuk prodi Pengembangan Masyarakat Islam memang murni karena ini prioritas pilihan aku ketika permulaan masuk kuliah. Kaprikornus saya masuknya bukan sebab kesasar ya, hehe. Harapan aku sesudah lulus kuliah yakni tentunya mampu menjadi seorang yang bisa berfaedah bagi orang-orang di sekeliling saya dan orang-orang yang memerlukan. Dan rencana aku setelah lulus kuliah ialah bisa mempraktikkan ilmu yang suda aku dapat untuk membantu masyarakat yang belum menerima kehidupan yang layak khususnya dalam perekonomian, pendidikan, teknologi serta masih banyak lagi.


Maka dari itu saya ingin dikala telah lulus mampu mengabdi dan menggeluti eksklusif kedalam masyarakat. Bahkan saya punya pemikiran untuk mampu mendirikan “Rumah Desa” yang berkhasiat bagi bawah umur yang belum mampu mendapatkan pendidikan biasa maupun agama yang patut. Di sana saya ingin menawarkan pendidikan tanpa biaya khusus anak-anak jalanan atau yatim piatu. Selain itu, di rumah desa itu aku akan memperlihatkan mereka pelajaran khusus ketrampilan dan keterampilan biar belum dewasa mampu menyebarkan talenta mereka dan berkhasiat di masa depannya. Dan tak ketinggalan, aku ingin memberikan pendidikan wacana teknologi semoga mereka bisa berkembang di masa serba teknologi mirip ketika ini. Dan pastinya teknologi bisa menolong mereka semoga bisa speak up dengan keahlian mereka. Sebab, siapa tahu dengan mengkolaborasikan antara teknologi dan talenta mampu menjadikan ladang penghasilan atau perekonomian bagi mereka.


Nah sekian artikel dari aku. semoga tulisan ini mampu bermanfaat dan memperkenalkan kepada kita semua ihwal prodi Pengembangan Masyarakat Islam.


Kode konten: X369



Sumber we.com


EmoticonEmoticon