Kita semua mengenali bahwa di tampang bumi ini menyimpan bermacam-macam keindahan dan keunikan. Hal tersebut tidak mampu dilukiskan dan digambarkan dengan kata-kata. Selain itu masih banyak bab dari permukaan di bumi ini yang belum terjamah oleh insan. Tidak heran kita akan merasa takjub saat sukses mencapai ke suatu tempat yang bahkan belum pernah dihadiri oleh orang lain untuk pertama kalinya. Tidak jarang timbul pertanyaan apakah ada campur tangan insan atau murni terbentuk oleh alam untuk menciptakan keindahan alam yang menarik tersebut.
Jika kalian pernah menjelajahi dunia maya atau social media yang lain bahkan bermaksud mencari latar belakang untuk desktop dan ponsel kalian dengan tema pemandangan, hingga akhirnya menemukan panorama yang fantastis seperti langit dan daratan yang menyatu kemudian terlihat layaknya cermin. Gambar tersebut bisa jadi ialah salah satu fenomena alam yang dikenal dengan nama Salar de Uyuni.
Salar De Uyuni atau diketahui dengan nama lain yakni Salar de Tunupa adalah dataran atau gurun garam terluas di dunia yang terletak di kawasan Potosi dan Oruro, Bolivia bagian tenggara, akrab dengan puncak pegunungan Andes di ketinggian 3650 m atau sekitar 12.000 kaki di atas permukaan air laut. Tidak salah jika Salar de Uyuni dijuluki sebagai dataran garam terbesar di dunia alasannya luasnya sendiri mencapai 10.582 km. Tidak seperti gurun pasir yang mempunyai jumlah pasir tidak terhingga, Salar de Uyuni dipenuhi oleh garam yang diperkirakan mencapai 10 milyar ton, sehingga tidak heran bila Salar de Uyuni disebut sebagai gurun garam Uyuni.
Proses Terbentuk Salar de Uyuni
Dalam bahasa spanyol, Salar de Uyuni memiliki arti dataran air garam di kota Uyuni. Uyuni merupakan nama sebuah kota yang menjadi tempat persinggahan para pelancong yang mau mendatangi Salar de Uyuni. Sampai saat ini belum ada klarifikasi siapakah orang atau kelompok yang menemukan Salar de Uyuni untuk pertama kalinya.
Salar de Uyuni terbentuk sekitar 40.000 tahun yang lalu di altiplano atau dataran tinggi. Dahulu dataran ini ialah sisa-sisa danau pada zaman prasejarah yang bernama danau Michin. Lalu apa itu danau Michin? Danau Michin ialah danau yang dikategorikan selaku danau terbesar di abad prasejarah. Ketika danau tersebut mengering akhir tidak adanya tata cara drainase air, danau tersebut menguap dan menyisakan tumpukan garam dan menjadi gurun garam. Hingga dikala ini hanya tersisa 2 gurun garam, yaitu Salar de Coipasa dan yang terbesar ialah Salar de Uyuni. Pada proses pengeringannya, di bawah permukaan Salar de Uyuni, menciptakan danau air garam bosan dengan ketinggian sekitar 2-20 meter.
Danau ini ditutupi oleh kumpulan garam padat yang karenanya membentuk dataran garam yang luas. Karena struktur permukaannya yang datar dan area lokasi yang luas, dataran ini kerap dijadikan rute utama angkutanmenuju dataran tinggi di Bolivia.
Selain penjelasan ilmiah tentang terbentuknya Salar de Uyuni, terdapat pula cerita legenda di daerah tersebut. Cerita rakyat atau legenda itu dibawakan dengan bahasa asli dan resmi Bolivia, ialah Ayamara. Cerita itu mengisahkan wacana gunung-gunung yang mengelilingi dataran atau gurun garam Salar de Uyuni yakni Kusina, Kusku dan Tunupa. Pada periode lalu nama-nama itu dipercaya ialah orang-orang raksasa yang mendiami tempat tersebut. Tunupa dan Kusku merupakan sepasang suami istri tetapi saat itu Kusku justru mengkhianati istrinya adalah Tunupa, alasannya adalah adanya wanita lain bernama Kusina. Tunupa sungguh sedih dan menangis hingga menciptakan genangan air yang sungguh luas sampai membentuk danau dan ketika ini diketahui selaku dataran garam Salar de Uyuni.
Kondisi Geografis Salar de Uyuni
Dataran tersebut terdapat pulau Incahuasi yang menyebabkan panorama Salar de Uyuni kian fantastis. Pulau Incahuasi atau rumah suku Inca menjadi tempat pemberhentian para turis yang mau berkunjung ke Salar de Uyuni. Wilayah tersebut ialah bagian dari kawasan Llica dan Tahua. Terletak 99 km di barat daya kota Uyuni pada ketinggian 3822 m diatas permukaan air maritim.
Dikelilingi oleh dataran garam, pulau Incahuasi menjadi titik tertinggi di daerah tersebut. Sehingga tidak heran pulau Incahuasi, cukup ideal bagi para pelancong yang ingin menikmati pemandangan Salar de Uyuni secara 360 derajat. Pulau tersebut sangat menawan sebab ditutupi oleh flora kaktus raksasa (Trichoreus cactus) berusia sekitar 700 tahun dan setinggi 10 m. Pulau ini menyuguhkan pemandangan yang unik di tengah pantulan lautan dataran garam bak cermin.
Pulau Incahuasi digunakan selaku daerah peristirahatan bagi suku Inca yang akan menyebrangi danau Ilama untuk memperdagangkan barang-barang di Chili dan seterusnya. Terletak di sisa-sisa pegunungan berapi menimbulkan Pulau Incahuasi memiliki struktur tanah berbentukbebatuan basalt dan regolith. Selan itu, pulau tersebut juga mampu didapatkan sisa-sisa kerang dan mampu menjadi bukti bahwa dataran garam yang luas saat ini dulunya ialah lautan yang penuh dengan kehidupan. Namun, pulau tersebut tidak mampu diakses selama isu terkini hujan.
Fakta Unik Salar de Uyuni
Salar de Uyuni menjadi istimewa alasannya fenomena alamnya yang menakjubnya, yakni delusi mata berupa langit dan dataran yang menyatu membuatnya terlihat seperti cermin atau mampu dibilang cermin terbesar di dunia. Menjadi istimewa alasannya adalah hanya ada 1 di dunia ini dan terletak di Bolivia.
Jika lazimnya dataran air garam atau garam terletak di maritim atau di akrab maritim maka garam di Salar de Uyuni terletak di dataran tinggi tepatnya di akrab pegunungan Andes. Banyak turis dari penjuru dunia berbondong-bondong untuk mengunjungi Salar de Uyuni. Ketika dataran ini diguyur hujan akan meninggalkan air yang tipis di permukaannya yang akan membuat cermin paling besar di muka bumi. Permukaannya yang datar sempurna dan sangat jernih membuat permukaan ini memantulkan refleksi langit dan awan tepat diatasnya. Inilah yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Salar de Uyuni dan mengabadikan momen unik tersebut.
Sebagai dataran garam dengan cadangan garam yang tinggi, Salar de Uyuni dinobatkan selaku salah 1 wilayah paling asin yang ada di muka bumi dengan cadangan 10 milyar ton garam. Meskipun garam di sana telah diambil setiap harinya, namun garam ditempat tersebut tidak pernah habis. Sementara kedua kawasan terasin lainnya yang ada di wajah bumi adalah maritim mati yang terletak di antara Yordania dan Israel. Lalu ada Don Juan Pond, adalah suatu danau yang terletak di Antartika.
Selain menjadi kawasan bergaram paling besar di dunia Salar de Uyuni ini juga menyimpan cadangan lithium, apa itu lithium? Lithium adalah sebuah bagian kimia yang berisikan logam alkali lunak berwarna putih keperakan. Unsur tersebut sering dipakai untuk unsur baterai isi ulang yang sering digunakan pada ponsel pada beberapa kombinasi, laptop dan mobil listrik. Kerak garam yang berada di wilayah ini mengandung lithium sekitar 50 -70 % cadangan lithium di seluruh dunia.
Bagi wisatawan yang mendatangi daerah ini, mereka juga mampu melihat spesies binatang unik di Amerika Selatan yang menetap di kawasan ini. Spesies tersebut seperti burung Flaminggo James, Culpeo atau serigala dari Andean, serigala yang berasal dari Amerika Selatan, Vizcacha Bolivia, sejenis hewan yang mirip kelinci namun bukan kelinci. Lalu ada burung Andean yang berasal dari keluarga bebek. Ada burung Andean Hillstar dan yang paling menawan perhatian tentu saja burung Flamingo Andean yang berwarna merah muda.
Setiap bulan November, Salar de Uyuni menjadi tempat berkembang biaknya bagi 3 spesies Flamingo Amerika Selatan berwarna merah muda, yaitu Chili, Andean dan Flamingo James yang ketika ini telah langka. Warna Flamingo James yang merah muda diduga karena binatang tersebut menyantap ganggang merah muda. Burung-burung tersebut menempati Laguna Colorado dan Laguna Verde yang saling berdekatan dengan Salar de Uyuni. Laguna Colorado merupakan danau yang diisi oleh ribuan Flamingo James atau Flamingo Pink. Jika dilihat dari kejauhan mereka semua membuat danau bak berwarna merah muda. Sedangkan Laguna Verde ialah danau garam berwarna biru hijau yang terletak di kaki gunung api Licancabur. Warna biru hijaunya berasal dari sedimen tembaga dan mikro organisme.
Salar de Uyuni juga menjadi kawasan bagi NASA untuk pengamatan satelit bumi, permukaan Salar de Uyuni yang luas dan jernih serta datar menyebabkan wilayah ini menjadi objek yang ideal untuk alat pengukur ketinggian atau altimeter. Alat tersebut digunakan untuk mengobservasi satelit-satelit Bumi.
Musim hujan antara bulan Desember hingga April, menjadi waktu yang ideal untuk mengunjungi Salar de Uyuni alasannya adalah pada waktu tersebut, kawasan itu bisa menyuguhkan pemandangan yang amat indah adalah refleksi langit pada genangan air di atas permukaan dataran garam. Perlu diwaspadai ketika curah hujan yang terlalu tinggi pada bulan Desember dan Januari mampu membuat perjalanan terusik sebab Salar de Uyuni tidak mampu diakses. Pada demam isu kemarau, suhu disana justru lebih hambar dan manfaatnya yakni lapisan garam akan lebih keras dan mebentuk sebuah pentagon sehingga pengunjung bisa menjelajahi lebih jauh dataran tersebut.
Demikian penjelasan perihal Salar de Uyuni. Semoga bisa memperbesar wawasan Anda.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon