Halo sahabat intipers! Aku Aminah Rahmayani dari Kedokteran Universitas Brawijaya angkatan 2017. Kali ini saya ingin sharing pengalaman kuliah ku dan memperkenalkan jurusan/prodi yang saya ambil. Lanjut bacanya ya intipers. Bagi sahabat-teman yang hendak bertanya atau diskusi bisa komen di bawah artikel ini. Kalau sempat saya balas ya, jawabannya akan masuk ke email kalian kok, tentukan kalian baca sampe beres dulu postingan ini sebelum mengajukan pertanyaan.
Secara umum, jurusan Kedokteran Universitas Brawijaya itu seperti apa?
Fakultas Kedokteran UB itu terdiri dari 5 jurusan, Pendidikan Dokter, Farmasi, Gizi, Kebidanan dan Keperawatan. Jurusan aku itu Pendidikan dokter. Nah dari kelima prodi tersebut ada daerah kerjanya masing-maisng. Kalau saya sendiri nanti lulusnya menjadi dokter, setelah mampu gelar dokter nanti mampu ambil spesialis.
Kedokteran ini mempelajari wacana kesehatan, terutama kesehatan manusia. Kedokteran umum lebih membicarakan secara lazim. Di UB itu optimal lulus 7 semester, biar semester 8 kita bisa co-ass atau semacam PKL di rumah sakit. Co-ass ini selama 1,5 tahun selaku salah satu syarat dapet gelar dr. Prodi kedokteran itu ada praktikum, skill dan teori juga tata cara pembelajarannya.
Bagi kalian yang ingin mendapatkan informasi jurusan dan masuk perguruan tinggi tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Apa yang jadi alasan masuk jurusan Kedokteran Universitas Brawijaya?
Dulu emang semenjak Sekolah Menengan Atas itu pengen SNMPTN milihnya kedokteran. Kebetulan aku dari Medan dan pengen kuliah di Jawa dan terpesona sama Malang, jadi saya cari universitas yang jurusan Kedokteran di UB akredsitasinya A.
Apa mata kuliah dan tugas yang khas dari jurusan ini?
Mata kuliah itu banyak, semakin naik semester makin berat pastinya. Di semester permulaan itu masih ada mata kuliah lazim mirip Agama, Bahasa Indonesia, PKn, dsb. Mulai semester 1 kita udah belajar dasarnya kaya kimianya manusia, anatomi manusia. Semester 3 dan 4 kita mencar ilmu Farmako itu kaya obat-obatan. Kita juga mencar ilmu paru, reproduksi dan masih banyak lagi.
Mata kuliah yang paling berkesan itu anatomi sebab bener-bener mempelajari struktur dan organ manusia. Misalnya di jantung itu kan itu bentuk besarnya di dalemnya terdiri dari jaringan dan sel. Itu tuh ribet banget. Ditambah ada cobaan praktikum yang bikin kita itu dek-degan. Intinya pelajaran Anatomi itu yang paling menantang.
Praktikum di FK itu ada makros dan mikros. Kalau Makros itu yang mampu dilihat dengan mata telanjang, kalau mikro mesti pakai mikroskop. Misalnya bila makros itu kita mulai ngelihat organ dari kepala sampai ujung kaki. Kalau mikrosnya itu kaya sel-sel yang menyusun banyak sekali organ.
Hampir semua praktikum itu berkesan sih. Biasanya itu suka ada bel, jadi kita dikasih waktu 40 detik untuk jawab satu soal, sesudah 40 detik itu ada bel yang lumayan keras. Kadang itu yang membuatapa yang udah dipelajari sebelumnya jadi buyar gitu. Makanya paling menantang banget sih.
Ada juga namanya OSCE itu semacam ujian skil yang udah dipelajari selama satu semester. Kaprikornus mengulang semua skil dengan catatan cobaan, kadang kita bisa aja ketemu dengan pasien secara eksklusif.
Tugas di FK UB gak terlalu berat, kadang jika di jurusan lain setiap praktikum ada laporan yang bejibun. Kalau di FK itu yang paling beratnya itu hafalan dan pelajarannya. Gimana caranya kita membiasakan diri untuk mereview materi yang udah dipelajari. Kalau contohnya kita gagal melatih diri mereview itu berat banget. Nah jika laporan praktikum kita lebih ke menggambar sama mengisi isian aja. Kaya menggambar sel yang menyusun mata, jantung, dll.
Adakah fokus atau kalangan kemampuan di jurusan ini?
Kalau di Pendidikan Dokter ini gak ada konsentrasi, jadi sehabis lulus dapet gelar S,Ked. dan meneruskan hingga dapet gelar dr. Setelah dapat gelar dokter itu terserah penduduknya mau ambil spesialis apa kan banyak ada mata, jantung, dll.
Apa saja jalur masuk untuk jurusan ini?
Ada 3 jalur, SNMPTN, UTBK dan mampu berdiri diatas kaki sendiri. Sama ada jalur internasional untuk mahasiswa non-indonesia. Untuk penerimaan mahasiswa tiap angkatan itu sekitar 180 orang untuk satu angkatan.
Ada tips buat mahasiswa baru Kedokteran Universitas Brawijaya?
Pertama, mesti bersyukur alasannya adalah udah mengalahkan banyak orang untuk masuk FK UB. Terus mesti bener-bener niat emang harapan jadi dokter dan lulus jadi dokter. Ketiga, harus bisa adaptasi dengan lingkungan FK yang beda waktu pas SMA, mulai dari cara kita berteman, belajar, berkomunikasi, berorganisasi dll. Intinya jikalau kita mengikuti aturan di FK UB insya allah bisa ko survive. Semangat dan berguru untuk mengikuti keadaan.
Bagaimana harapan kerja dari alumni jurusan ini?
Nanti kerja jadi dokter, mampu di rumah sakit, buka praktik, bisa jadi eksekutif rumah sakit, berdiri rumah sakit. Insya allah jika kesehatan itu prospek kerjanya tidak mengecewakan besar di lapangan.
Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Apa planning dan cita-cita kau sehabis lulus?
Harapannya bisa lulus sempurna waktu dengan simpulan yang membuat puas dan bisa menjalani kehiduapan co-ass dengan baik dan dapat gelar dokter dengan sempurna waktu dan bisa jadi lulusan yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar saya.
Q&A
Passing grade di kedokteran Universitas Brawijaya berapa dan harus bisa Bahasa Inggris?
Setahu saya rata-rata nilai UTBK untuk mampu lulus di FK UB itu sekitar 704, tidak mengecewakan tinggi ya. Mungkin mampu dibandingin aja sama temen-temen. Terus gak mesti pinter banget bahasa Inggris, alasannya kan gak diujikan di cobaan masuk, jikalau UTBK pun bahasa inggrisnya tes yang di soal-soalnya aja. Setelah masuk pun gak ada ketentuan mesti tes TOEFL, paling pas mau lulus aja. Jurusan lain juga gitu lazimnya . Cuma gitu aja bahasa inggrisnya gak harus yang andal banget.
Maksimal lulus di semester berapa?
Maksimal lulus 8 semester, rata-rata abang tingkat itu supaya dapat gelombang permulaan co-ass di final semester 7 udah mesti pelatihan hasil.
Kode Konten: C123
Sumber we.com
EmoticonEmoticon