Halo sahabat-sahabat, Namaku anna alumni mahasiswa Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Faultas Pertanian, UGM Angkatan 2015. Saat ini diartikel keduaku di Intip Kuliah saya akan menceritakan pengalamanku dikala mendaftar untuk menerima beasiswa AIMS ke Thailand selama satu semester di Tahun 2018. Penasaran bagaimana persyaratannya? Yuk simak ceritaku.
AIMS itu apa ya?
AIMS adalah akronim dari ASEAN International Mobility Students, program yang berada dibawah naungan SEAMEO (SouthEast Asia Ministers of Education Organization). SEAMEO sendiri ialah organisasi terdiri dari kementerian pendidikan dibidang pendidikan tinggi dari beberapa negara yang berada dikawasan Asia tenggara. program AIMS memiliki tujuan untuk berbagi sumber daya insan dengan mutu global lewat pertukaran pelajar selaku mobilitasnya. Untuk beasiswa ini waktu pertukaran pelajar berlangsung selama 1 semester dan mahasiswa selaku pendaftar bebas menentukan negara dan kampus tujuannya untuk berguru yang juga bekerjasama dalam program AIMS. Di tahun 2019 kemudian, usia acara AIMS telah meraih 10 tahun dari yang awalnya hanya ada tiga negara yang menginisiasi (Malaysia, Indonesia dan Thailand dan diketahui selaku beasiswa M-I-T) sekarang bertambah anggotanya seperti Filipina, Vietnam, Brunei, Jepang dan Korea Selatan. Ada negara tujuan harapan kau tidak intipers?
Keuntungan menerima beasiswa AIMS?
Mahasiswa yang dinyatakan lolos dan menjadi peserta beasiswa AIMS akan mendapatkan dana dengan besaran tertentu sesuai dengan negara maksudnya dan menjadi awardee AIMS yang diberikan sketsa dari Kemenristekdikti RI. Dana tersebut digunakan untuk ongkos hidup, tiket pesawat dan lainnya yang bekerjasama dengan program exchange student. Selain itu, mahasiswa tidak perlu membayar biaya kuliah dinegara tujuan. Mantap kan fasilitasnya, intipers niscaya pada pribadi mau daftar?
Apakah semua mahasiswa dapat mendaftar dalam acara ini?
Program AIMS ini cuma bisa di apply oleh mahasiswa yang juga universitasnya dan fakultasnya terdaftar sebagai kawan dari acara beasiswa AIMS. Jadi pastikan terlebih dulu dengan membuka laman http://aims.ristekdikti.go.id/ataupun menelepon pribadi Kantor Urusan Internasional kampusmu untuk menerima berita yang lebih akurat. Selain itu, acara ini cuma terbuka untuk mahasiswa semester 4 dan 6.
Untuk Fakultas pertanian di UGM beberapa pilihan pada saat itu ada Tokyo University of Agricultural and Technology (TUAT) dan Ibaraki Uni untuk Jepang, Universiti of Philiphine Los Banos (UPLB) di Filipina, Universitas Putra Malaysia (UPM) dan Universiti Malaysia Trengganu (UMT khusus perikanan) di Malaysia dan Kasetsart University (KU) kampus Bangkok di Thailand.
Tahapan Seleksinya apa saja?
Berdasarkan pengalamanku, saat mendaftar ada dua tahapan yang aku lalui untuk seleksi dan semua dikerjakan di fakultasku ialah Fakultas Pertanian, UGM. Tahapan itu terdiri dari seleksi berkas dan seleksi wawancara. Menurutku persiapkanlah dengan matang berkas yang dibutuhkan untuk mendaftar karena semua mesti menggunakan bahasa inggris. Ingat, karena ini ialah program internasional yang berkasnya akan diteruskan ke kampus tujuanmu untuk exchange jadi semua mesti dalam bahasa inggris!
Persyaratan berkasnya apa aja sih?
Aku akan menyebutkan persyaratan berkas sesuai pengalamanku tahun 2018, jadi cek dan update kemajuan terbarunya untuk syarat pendaftaran alasannya adalah kriteria bisa berubah. Yuk dicatat!
- Official transcript dalam bahasa inggris dengan IPK minimum 3,25.
- Sertifikat TOEFL dengan minimum 480 (IELTS scorenya disetarakan dengan TOEFL ya).
- Curriculum Vitae (CV)
- Official Colourful Photo 3×4
- Mottivation Letter
Ini biasanya menjadi momok bagi para pendaftar, saranku tulis alasanmu mengapa kamu menentukan negara dan kampus tujuan, apa kelebihannya dan sesuatu yang khas dan tidak bisa ditemukan di Indonesia atau belum meningkat .
Setelah seminggu pengumpulan berkas, ada sekitar 15 orang kandidat mahasiswa yang dinyatakan lolos ke tahap seleksi wawancara.Wah , deg-degan yang pasti alasannya kita tidak tahu calon lainnya mendaftar dikampus tujuan yang mana. Untuk berita kuota mahasiswa pertiap kampus tujuan tidak ada yang tahu niscaya selain panitia yang terdiri dari tim dosen tersebut. Makara persiapkanlah diri kalian dengan baik!
Ditanyain apa aja ini ketika wawancara?
Waktu wawancara kurang lebih sekitar 45 menit oleh tim penilai yang terdiri dari 2 dosen. Pertanyaan masih seputar wacana CV dan Motivation letter yang sudah kalian tulis serta Life skill. Pertanyaan yang kudapat mirip “Kenapa kamu pilih kampus x?” “Memang di negara X ada apa sih?”, “ Kalau kau gak cocok dengan kuliner disana, bisa masak tidak?” , “ Kalau kamu punya duduk perkara dengan orang lain disana, gimana kau menyelesaikannya?”. Ya kira-kira mirip itu sahabat-sahabat pertanyaannya.
FYI, awalnya aku menentukan Universiti Putra Malaysia (UPM) untuk mempelajari perihal sawit lebih menyeluruh. Ditengah sesi wawancara pihak tim penilai menawarkan ke saya jikalau aku diberi kesempatan ke Thailand tepatnya berguru di Kasetsart University saya mau atau tidak menerimanya?. Sambil saya berpikir aku jawab iya. Kenapa? Karena saya yakin juri juga mempertimbangkan CV dan kesanggupan kalian mereka bisa menawarkan masukan yang terbaik bagi kalian. Seminggu setelahnya akhirnya pengumuman dan saya mendapatkan beasiswa AIMS ke KU. Untukku langsung saya tidak menyesal memilih Thailand karena justru saya mencar ilmu banyak hal diluar ekspektasiku utamanya dibidang pertanian. Setelah dinyatakan lolos perjuanganmu dilanjutkan langsung dengan mengurus berkas yang diminta kampus tujuan, Visa, Asuransi Kesehatan, tiket dan lain-lain.
Sekian ceritaku, supaya menjadi penyemangat bagi sahabat-sobat yang sedang berusaha memantaskan diri dan bersiap untuk menerima beasiswa AIMS!
Kode Konten: Q122
Sumber we.com
EmoticonEmoticon