Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Malaysia tidak cuma berasal dari floranya saja, namun juga berasal dari fauna. Sebelumnya sudah pernah dibahas tentang jenis flora di Malaysia. Di artikel kali ini akan dibahas mengenai fauna di Malaysia. Beberapa fauna tersebut hanya ada dan menjadi fauna endemik di Malaysia saja. Berikut ini adalah beberapa fauna yang terdapat di Malaysia:
1. Bambangan Kuning (Ixobrychus sinensis)
Burung bambangan kuning termasuk burung pemakan ikan, kodok, serangga air, sampai ketam hal ini disesuikan dengan habitat tempat tinggal burung ini ialah rawa – rawa, rumpun pandan, tepian sungai dan sawah. Burung bambangan kuning memiliki tinggi sekitar 38 cm dengan warna bulu lebih banyak didominasi kuning dan sedikit hitam. Mekanisme pertahanan burung bambangan kuning cukup unik utamanya ketika merasa terancam yakni dengan tidak melaksanakan gerakan apapun, posisi paruh dalam keadaan tegak serta mata yang melotot ke arah depan. Persebaran burung ini tidak hanya di Malaysia saja, namun juga sering bermigrasi ke daerah Jawa, Sulawesi, Bali hingga Papua.
2. Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis)
Sesuai dengan namanya burung ini termasuk burung pemakan nektar yang berasal dari parasit, pepaya, hingga menkudu. Namun tidak jarang pula burung madu sriganti ini juga bisa memakan hewan kecil mirip serangga kecil (laba – laba). Habitat burung ini terdapat di hutan mangrove, semak – semak bersahabat pantai hingga pekarangan rumah. Secara biasa burung madu sriganti mempunyai 22 subspesies, namun yang spesies yang terdapat di Malaysia banyak didapatkan di Semenanjung Malaysia di bagian tengah dan selatan (Penang – Kuantan). Ukuran tubuhnya hanya sekitar 10 – 11,4 cm dengan rata – rata sekitar 6,7 sampai dengan 11,9 gram untuk jantan, sedangkan burung betina cuma seberat 6 hingga 10 gram.
3. Biawak tanpa indera pendengaran (Lanthanotus borneensis)
Biawak tanpa indera pendengaran ialah hewan endemik yang hanya dapat ditemukan di Kalimantan dan memiliki kedekatan dengan jenis – jenis biawak (Varenidae). Tubuhnya cukup silindris, berleher panjang, kuku tajam dan lengan kaki cukup pendek. Panjang badan biawak tanpa indera pendengaran ini sekitar 17,4 hingga dengan 22,1 cm dan berat tubuh antara 48 hingga 120 gram.
Reptil ini termasuk hewan yang aktif di malam hari, kerap kali mampu juga didapatkan di siang hari akrab dengan sumber air. Biawak ini juga mampu berenang di dalam air selama beberapa jam tanpa naik ke permukaan untuk mengambil nafas sekalipun. Makanan utama biawak tanpa telinga ini yaitu cacing tanah sampai krustasea kecil.
4. Cipoh Kacat (Aegithina tiphia)
Burung satu ini tergolong ke dalam golongan burung pengicau kecil dan populasinya menerangkan variasi bulu yang dimiliki. Untuk menemukan burung cipoh kacat ini yakni di antara semak – semak serta siulannya yang cukup keras serta warna bulu yang cerah. Saat musim kawin datang, cipoh kacat jantan akan membuatkan bulu – bulunya kemudian berputar di udara sehingga mirip dengan bola. Status burung cipoh kacat ini masih berada pada tidak nyaris terancam punah, hal ini disokong dari persebaran burung ini cukup luas.
5. Kupu – kupu Kuning Datar (Mooreana trichoneura)
Kupu – kupu kuning datar banyak didapatkan pada hutan dataran rendah dengan ketinggian 833 meter di atas permukaan laut. Kupu – kupu kuning datar juga biasa diketahui sebagai kupu – kupu Yellow Flat dan masuk keluarga Hesperiidae dengan rentang sayap meraih 32 – 36 mm.
Persebaran kupu – kupu kuning datar ternyata cukup luas, di mulai dari India sampai ke Thailand dan Malaysia. Karakteristik dari kupu – kupu ini yaitu mampu melayang dengan segera dan hinggap di bab bawah daun dengan posisi sayap terbuka.
6. Kura – kura Bergerigi (Cyclemys dentata)
Kura – kura ini cukup unik karena mempunyai gerigi yang terdapat pada perisainya. Kura – kura bergerigi ini juga cukup laris di pasaran dan memiliki nama jualan adalah kura – kura ceper atau kura – kura daun. Kura – kura bergerigi hidup di air tawar seperti sungai dengan fatwa lambat.
Tempurungnya mempunyai panjang sekitar 240 mm dengan lima keping sisik di bab punggungnya. Di bagian leher terdapat garis – garis memanjang berwarna kuning atau merah. Kura – kura bergerigi ini termasuk reptil omnivora, di alam mereka banyak mengkonsumsi serangga dan moluska, tidak jarang mereka menyantap buah dan tanaman lainnya.
7. Elang Wallace (Nisaetus nanus)
Elang yang satu ini merapakan jenis elang yang mampu didapatkan di hutan Kalimantan dan Sumatra, Thailand sampai Malaysia. Panjang badan dari elang wallace adalah 43 hingga dengan 58 cm dan berat badan meraih 500 hingga 610 gram.
Warna keseluruhan bulu yakni coklat dan putih dengan ciri khas adalah terdapat jambul dan juga terdapat 3 garis berwarna hitam di bagian ekornya. Untuk makanan, rajawali wallace sering berburu burung kecil, kelelawar, cicak hingga kadal.
8. Tokek Hutan (Gekko smithii)
Reptil yang dikenal selaku tokek mata hijau ialah jenis tokek berukuran terbesar dalam keluarga gekko dengan persebaran dari kepulauan Sunda Besar sampai Semenanjung Malaya. Tokek hutan ini aktif di malam hari dan tinggal di pepohonan dalam hutan. Seperti tokok pada umumnya, tokek hutan juga mengkonsumsi serangga sebagai makanan terutama. Panjang dari tokek hutan jantan mampu mancapai 0,38 meter, kulit cendrung agresif di bagian punggung, terdapat 10 – 12 secara berderet bintil – bintil berwarna putih sampai ekor. Setiap kali bertelur, tokek hutan betina bisa menghasilkan optimal 2 butir telur dengan ukuran 19 x 20 mm.
9. Kucing Merah (Pardofelis badia)
Kucing merah atau kucing kalimantan ialah kucing endemik yang hanya dapat ditemukan di pulau Kalimantan saja. Pada tahun 2002 kucing merah sudah dimasukkan ke dalam klasifikasi terancam punah balasan sudah semakin hilang habitat daerah hidupnya.
Persebaran kucing merah cukup luas di Kalimantan, mereka banyak ditemukan di hutan rawa, hutan dataran rendah dipterocarp hingga hutan bukit di ketinggian 500 m. Kucing merah memiliki tubuh lebih kecil dibandingkan kucing emas asia dengan bulu berwarna coklat jelas dan terdapat bab berwarna pucat pada bab bawah.
10. Biul Kalimantan (Melogale everetti)
Biul Kalimantan memiliki nama lain yaitu biul kinabalu ialah binatang yang masuk ke dalam keluarga Mustelidae (cerpelai). Hewan yang satu ini populer aktif di malam hari atau nokturnal dan juga pemakan daging dan berbagai macam tanaman khususnya buah – buahan. Status biul Kalimantan dikala ini yaitu terancam keberadaannya sehingga telah banyak dilakukan usaha konservasi pada Taman Nasional Kinabalu di tahun 1997 untuk melindungi eksistensi biul kalimatan. Biul Kalimantan hanya didapatkan di hutan pada Gunung Kinabalu dan sekitar Sabah serta Kalimantan Utara.
Demikian beberapa acuan fauna di Malaysia. Semoga bermanfaat.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon