Bencana alam identik dengan sebuah bencana alam yang disebabkan oleh alam, dan sudah tentu menunjukkan pengaruh kerugian baik secara materi maupun korban jiwa. Dengan kemajuan ilmu wawasan dan teknologi, beberapa petaka telah mampu diprediksi sehingga ada antisipasi yang harus dijalankan untuk meminimalkan kerugian yang ditimbulkan mirip yang terjadi di Jepang beberapa waktu yang lalu ketika menghadapi angin kencang hagibis. Perlu dikenang kalau tidak semua musibah dapat diprediksi mirip gempa bumi dan tsunami, jikalau pun ada berita yang berhubungan dengan gempa dan tsunami lazimnya sesaat setelah terjadinya peristiwa.
Bencana alam mampu terjadi di mana saja dan kapan saja tergolong di Indonesia. Bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia yakni gempa bumi, erupsi gunung berapi, banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung. Berbicara tentang angin puting beliung niscaya sudah tidak ajaib di pendengaran banyak orang. Angin puting beliung sekilas seperti seperti angin tornado yang ada di Amerika. Angin puting beliung merupakan istilah setempat bagi badai yang mempunyai ukuran kecil sehingga mampu dikatakan jikalau antara angin puting beliung dengan tornado terdapat persamaan ialah mempunyai pusaran atmosfer. Lalu apa bergotong-royong angin puting beliung tersebut?
Angin puting beliung yaitu sebuah angin kencang yang memiliki gerakan memutar, berasal dari awan cumula nimbus dengan kecepatan lebih dari 64,4 km per jam atau 34,8 knot serta terjadi dalam waktu singkat sekitar 5 menit dengan luas kawasan daratan tidak lebih dari 2 km persegi. Dengan kecepatan serta jangkauan yang dimilikinya, tidak heran kalau angin puting beliung dapat menimbulkan kerusakan dan kehancuran pada wilayah yang dilewatinya. Angin puting beliung biasa terjadi pada siang hari atau sore hari utamanya ketika trend pancaroba.
Penyebab Angin Puting Beliung
Seperti yang sudah diterangkan di atas, angin puting beliung terbentuk dari awan jenis awan kumulonimbus. Perlu dikenang bila tidak semua awan kumulonimbus senantiasa menjadi penyebab munculnya cuaca ekstrim khususnya angin puting beliung. Ada beberapa keadaan yang mampu mengakibatkan timbulnya angin puting beliung, salah satunya yaitu keadaan labilitas atmosfer yang melampaui ambang batas. Jika sudah begitu dapat dikatakan bahwa udara sedang dalam kondisi tidak stabil. Ditambah angin puting beliung terjadi dikala era transisi peralihan demam isu (pancaroba) sekitar bulan Maret – Mei atau bulan September – November.
Secara biasa terdapat beberapa indikasi yang mampu digunakan untuk mengetahui potensi cuaca ekstrim seperti hujan lebat disertai petir dan angin yang kencang, angin puting beliung atau hujan es yang terjadi pada suatu daerah. Cuaca ekstrim tersebut sering terjadi di trend pancaroba atau demam isu peralihan. Indikasi tersebut antara lain:
- Satu hari sebelum peristiwa terjadi, udara di malam hari hingga pagi hari terasa sungguh panas dan gerah.
- Saat pagi hari udara mulai panas dengan sinar matahari yang cukup terik dan gerah. Hal ini disebabkan adanya radiasi matahari yang sangat kuat dan mampu ditunjukan dari nilai perbedaan suhu udara pada pukul 7 sampai 10 pagi, lebih dari 4 derajat celcius. Perbedaan suhu ini juga disertai kelembaban udara yang sungguh tinggi yaitu sekitar 700 mb atau 60 persen.
- Secara umum awan kumulus yang berwarna putih berlapis mulai berkembang sekitar pukul 10 pagi. Bahkan di antara awan kumulus terdapat satu jenis awan yang memiliki batas tepi yang sangat jelas yaitu berwarna bubuk – abu mirip bunga kol yang menjulang tinggi.
- Seiring berjalannya waktu, awan tersebut berganti dengan cepat menjadi warna abu – debu bahkan hitam atau lebih dikenal dengan nama awan kumulonimbus (Cb).
- Benda – benda di sekitar khususnya pepohonan akan bergoyang dengan segera akibat adanya hembusan angin.
- Tidak hanya itu saja, jika kita berada di luar ruangan udara di sekeliling akan terasa acuh taacuh.
- Saat hujan pertama kali turun secara datang – tiba dan umumnya berintensitas lebat. Namun apabila hanya hujan gerimis saja maka kejadian angin puting-beliung pun tidak akan terjadi di lingkungan kita berada.
- Jika dalam jangka waktu 1 – 3 hari secara berturut – turut tidak terjadi hujan di masa transisi atau isu terkini pancaroba dari ekspresi dominan kemarau ke ekspresi dominan penghujan, ada kemungkinan terjadi indikasi peluanghujan lebat dikala pertama kali turun yang disertai oleh angin puting-beliung, baik yang masuk ke dalam klasifikasi angin puting beliung ataupun tidak.
Selain indikasi di atas, kita juga perlu mengetahui sifat – sifat dari angin puting beliung. Sifat dari angin puting beliung ialah:
- Terjadi di wilayah setempat saja. Dengan luas areal sekitar 5 sampai dengan 10 km persegi.
- Berlangsung cukup singkat, sekitar kurang dari 10 menit.
- Angin puting beliung terjadi ketika animo pancaroba atau ekspresi dominan peralihan.
- Terjadi pada siang hari atau bahkan sore hari, terkadang bisa terjadi menjelang malam hari atau petang.
- Pergerakan angin puting beliung secara garis lurus.
- Angin puting beliung sungguh susah untuk diprediksi secara spesifik dalam hal waktu maupun lokasi insiden. Prediksi dapat dilakukan sekitar 30 menit hingga satu jam sebelum insiden, dan prediksi tersebut dilakukan setelah melihat dan mencicipi tanda – tanda terlebih dahulu.
- Angin puting beliung cuma berasal dari awan kumulonimbus (Cb), bukan berasal dari pergerakan angin monsson ataupun pergerakan angin kebanyakan. Namun tidak semua awan Cb menjadi mengakibatkan puting beliung.
- Sangat kecil terjadi di kawasan yang serupa, dapat dikatakan tidak akan terjadi kembali di daerah yang pernah mengalami angin puting beliung sebelumnya.
- Tidak gampang diprediksi keberadaannya, karena angin puting beliung terjadi di daerah tertentu dan setempat. Hal ini disebabkan radius pergerakan angin puting beliung sungguh keci atau sekitar 5 km sehingga bila dilihat dari satelit tidak akan terlihat.
Dampak Angin Puting Beliung
Kita tahu kalau angin puting beliung yang terjadi di Indonesia mengakibatkan banyak kerugian baik bahan hingga korban jiwa. Namun hal tersebut dapat kita persiapan agar meminimalisir efek kerugian yang disebabkan oleh angin puting beliung. Langkah persiapan tersebut antara lain:
- Jika terdapat pohon yang rimbun, ada baiknya potong ranting pohon semoga mengurangi beban pohon tersebut dikala terkena angin.
- Jika atap rumah terlalu rapuh, semestinya diperkuat. Sebab atap yang rapuh sangat gampang terlepas dikala terkena angin puting beliung. Sementara atap rumah yang kuat, kecil kemungkinan mengalami hempasan.
- Ketika berada di luar ruang dan melihat awan yang datang – datang gelap padahal sebelumnya cuaca cerah, semestinya hindari tempat dengan awan gelap tersebut.
- Segera berlindung di dalam bangunan kuat, tidak berdiri di bersahabat pohon yang memiliki potensi tumbang dan jauhi tempat kejadian alasannya adalah angin puting beliung terjadi sungguh cepat.
Itulah tadi klarifikasi mengenai penyebab angin puting beling serta cara mengenali sifat dari angin puting beliung itu sendiri. Semoga gosip di atas dapat bermanfaat.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon