Negara Libya atau Libia dalam bahasa Italia merupakan sebuah negara yang berada di kawasan Maghrib Afrika Utara. Nama Libya sendiri berasal dari bahasa Mesir ialah “Lebu”, merupakan istilah bagi orang-orang Berber yang tinggal di bagian barat Sungai Nil.
Kata tersebut diadopsi oleh bahasa Yunani sebagai “Libya”. Oleh Bangsa Yunani Kuno ungkapan tersebut mempunyai arti luas yakni meliputi seluruh Afrika Utara di sebelah barat Mesir dan bisa juga merujuk pada seluruh benua Afrika.
Karakteristik Negara Libya
Negara Libya ialah negara paling luas di Benua Afrika alasannya luas wilayahnya meraih 1.759.541 km persegi. Secara astronomis, negara Libya berada di antara garis lintang 19o – 34o LU dan garis bujur 9o – 26o BB.
Beribu kota di Tripoli negara ini juga berbatasan dengan daerah lainnya, antara lain:
- Sisi utara memiliki batas dengan: Laut Mediterania
- Sisi timur memiliki batas dengan: Negara Mesir
- Sisi tenggara memiliki batas dengan: Negara Sudan
- Sisi selatan berbatasan dengan: Negara Chad
- Sisi barat daya berbatasan dengan: Negara Nigeria
- Sisi barat berbatasan dengan: Negara Algeria
- Sisi barat laut berbatasan dengan: Negara Tunisia
Negara ini tergolong negara dengan garis pantai terpanjang di Afrika dalam berbatasan dengan Laut Mediterania, ialah meraih 1.770 km. Laut Mediterania yang akrab dengan Libya sering disebut selaku Laut Libya.
Hampir seluruh wilayah Libya beriklim kering seperti gurun. Akan tetapi untuk wilayah bab utara memiliki iklim Mediterania yang sejuk.
Salah satu ancaman alam yang mengancam Libya yaitu gibli. Gibli ialah angin yang berasal dari selatan, bertiup dari satu hingga empat hari di ekspresi dominan semi dan musim gugur, dalam bentuk sirocco yang panas, kering dan sarat bubuk.
Bentuk permukaan bumi milik Libya yang paling terlihat yakni adanya Gurun Libya. Gurun ini menutupi nyaris sebagian besar daratan Libya dan menjadi salah satu daerah paling kering di dunia.
Di beberapa kawasan selama dekade tertentu hujan tidak pernah turun, bahkan pada daratan tinggi sekalipun hujan jarang terjadi, sekitar sekali dalam 5 sampai 10 tahun. Suhu yang berada di Gurun Libya sungguh ekstrim, tercatat di tanggal 13 Septembar 1922 temperatur meraih 58 derajat celcius di bagian barat daya Tripoli, tepatnya di kota Aziziya.
Selain gurun, Libya juga mempunyai beberapa oasis tersebar di negara ini dengan oasis yang terkenal berada di Ghadames dan Kufra. Oasis yang berukuran kecil dan tidak berpenghuni umumnya ditemukan pada cekungan besar. Air tersebut diperoleh dengan cara menggali hingga kedalaman beberapa meter ke bawah.
Jauh ke selatan terdapat gunung granit kuno yang sudah ada sebelum kerikil pasir. Gunung granit tersebut berada di Arkenau, Uweinat, dan Kissu. Arkenau dan Uweinat Barat ialah suatu komplek cincin yang mirip dengan Pegunungan Air, sedangkan Uweinat Timur yang merupakan titik tertinggi di Gurun Libya berupa dataran tinggi batu berpasir yang tidak jauh dari gunung granit.
Penduduk Negara Libya
Meskipun negara ini sangat luas, namun populasi orangnya sangatlah sedikit. Hampir sebagian besar penduduk tinggal di sepanjang daerah pesisir dekat Laut Mediterania. Tripolitania dan Cyrenaica ialah kota yang paling banyak orangnya, khusus di bagian utara.
Lebih dari 88% masyarakatLibya berada di tiga kota besar yakni Tripoli, Benghazi, dan Misrata. Mayoritas masyarakatLibya merupakan keturunan Arab dengan bahasa dan budaya Arabnya.
Terdapat etnik lain yakni Berbers yang masih masuk kalangan etnik Afrika Utara dan Afrika Barat, masih mempertahankan bahasa dan budaya mereka yaitu Berber. Setidaknya ada sekitar 140 suku dan klan mampu ditemukan di Libya.
Sebagian besar penduduk Libya beragama Islam dengan ajaran Sunni. Hanya sedikit yang beragama Islam Ibadi dan Ahmadi tinggal di negara ini. Terdapat pula komunitas kecil Katolik adalah Kristen Ortodoks Koptik yang ialah Gereja Kristen Mesir dan menjadi denominasi Kristen terbesar serta bersejarah di Libya.
Bahasa resmi yang diakui oleh Libya ialah bahasa Arab. Di beberapa tempat terdapat variasi bahasa Arab setempat yang dipakai berbarengan dengan Bahasa Arab Modern.
Kondisi Ekonomi Dan Kekayaan Alam Negara Libya
Negara Libya sangat mengandalkan sektor pertambangan minyak sebagai sumber pendapatannya. Pendapatan yang dihasilnya mampu bernilai lebih dari setengah GDP dengan 97% diekspor. Hal ini dikarenakan bahwa Libya menjadi pemegang minyak bumi terpenting di Afrika.
Bahkan Bank Dunia menyatakan jikalau Libya masuk selaku negara dengan Ekonomi Pendapatan Menengah Atas berbarengan dengan tujuh negara lain di Afrika. Dengan jumlah populasi yang sedikit, pemerinta Libya dapat menawarkan jaminan sosial yang sangat bagus terutama untuk perumahan dan pendidikan.
Namun hal tersebut tidak berlangsung usang, bahkan beberapa tahun terakhir produksi minyak bumi mengalami penurunan selama perang dan konflik politik berkepanjangan. Di tahun 2017 dimengerti bahwa banyak penduduk Libya mengalami malnutrisi dan banyak yang menanti derma kemanusiaan.
Kondisi negara Libya semakin parah dengan sumber daya alam yang amat terbatas. Bahkan Libya menjadi salah satu negara yang kesusahan air bersih di dunia.
Fakta-Fakta Menarik Negara Libya
- Hampir sekitar 95% daratan di Libya berbentukpadang pasir. Padang pasir tersebut dinamakan Sahara yang berasal dari bahasa Arab dengan arti gurun.
- Dalam sejarah Libya, negara ini pernah mempunyai satu Raja saja berjulukan Raja Idris. Raja tersebut berkuasa dari tahun 1951 sampai dengan 1969. Raja Idris juga menjadi ketua komunitas Muslim Sanussi.
- Negara ini mengimpor kuliner dari negara lain karena banyak tanaman tidak dapat tumbuh di negara ini. Kondisi tanah yang berbentukgurun dan jarang turun hujan menjadi faktor flora susah untuk dibudidaya.
- Tripoli tidak hanya selaku ibu kota Libya saja, namun juga menjadi pintu gerbang dalam mengeksplorasi Libya. Di kota ini terdapat pelabuhan yang amat sibuk dan menjadi sentra bisnis internasional di Libya.
- Semua wanita Libya mengenakan Purdah selaku pakaiannya. Hal ini telah menjadi kebiasaan tradisional penduduk Libya.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon