Minggu, 19 Januari 2020

Mengenal Fenomena Apogee Dan Dampaknya


Seiring berjalannya waktu, teknologi dan ilmu pengetahuan mengalami pertumbuhan. Meskipun begitu alam semesta tetap mempunyai berjuta rahasia yang sampai kini keberadaannya masih menjadi misteri. Namun tidak sedikit bermacam-macam fenomena alam yang telah berhasil terungkap dan terpecahkan sehingga diterima oleh anggapan insan.





Fenomena lingkaran peri, fenomena telur es di Finlandia, fenomena bulan hitam, fenomena kerikil bertumpuk, dan masih banyak fenomena alam lain yang sudah sukses dikenali penyebabnya. Pada peluang ini akan dibahas perihal salah satu fenomena alam yang berafiliasi dengan tata cara tata surya, yakni fenomena apogee.





Apa itu Fenomena Apogee?





Fenomena apogee ialah sebuah fenomena alam yang terjadi dikala Bulan berada pada titik terjauh dari planet Bumi. Fenomena alam ini ternyata dapat terjadi berulang kali dan mampu disaksikan oleh mata telanjang sekalipun.





Fenomena apogee ini ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah. Seperti yang dimengerti bila orbit Bulan bahu-membahu bukanlah bundar, melainkan berbentuk lonjong. Sehingga ada kalanya dikala Bulan sedang mengelilingi Bumi, posisi Bulan mampu erat dengan planet Bumi (perigee) atau berada pada titik terjauh dari Bumi (apogee).





Dampak Dari Fenomena Apogee





Fenomena apogee sendiri bergotong-royong tidak memberikan pengaruh apapun terhadap planet Bumi. Akan tetapi pada di kawasan tertentu utamanya yang mempunyai kawasan perairan, fenomena apogee menjadikan surut di sejumlah perairan yang menimbulkan permukaan air berada pada titik rendah.





Posisi Bulan yang jauh dari planet Bumi menyebabkan gaya gravitasinya menjadi melemah. Sebab pada saat terjadi apogee membuat posisi Bulan berada sungguh jauh dari Bumi yakni berkisar 404.158 km (sentra Bumi ke pusat Bulan).





Saat terjadi apogee, Bulan terlihat lebih kecil, dengan diameter akan tampak sekitar 29,56 menit bujur dengan tingkat iluminasi meraih 51,8 persen. Selain itu, pada ketika terjadinya fenomena apogee Bulan berada di konstelasi Pisces serta dapat diperhatikan dengan mata telanjang atau tanpa pertolongan teropong sekalipun dengan ketinggian 39,3 di atas ufuk arah timur, tepatnya pada titik 80,3 derajat.





Kejadian Fenomena Apogee





Fenomena apogee terjadi di setiap bulan. Sedangkan waktu terjadinya apogee berlainan-beda di setiap tempat, tergantung dari letak geografisnya. Malam hari ialah waktu yang tepat untuk menyaksikan Bulan karena langit yang gelap, tetapi fenomena apogee sendiri ternyata dapat terjadi pada pagi, siang, atau sore hari.





Di Indonesia tercatat kalau fenomena apogee pada bulan Maret 2021 terjadi pada tanggal 18. Diprediksi fenomena apogee terjadi pada pukul 12.09 WIB, 15.09 WITA, atau 14.09 WIT. Akan namun, fenomena apogee gres mampu disaksikan sekitar pukul 09.30 waktu lokal, dari arah timur ke timur bahari.





Kemudian akan terakumulasi di arah utara sekitar pukul 15.30 dan terbenam di arah barat hingga dengan barat maritim pada pukul 21.30 setempat.





Selain fenomena apogee, Bulan juga mengalami fenomena lain yakni perigee. Fenomena perigee ialah keadaan Bulan saat berada pada titik terdekat dengan planet Bumi, hal ini pasti disebabkan oleh orbit bulan yang berbentuk elips.





Pada bulan Maret 2021, perigee terjadi sebanyak dua kali adalah pada tanggal 2 pukul 12.26 WIB dan tanggal 30 Maret. Untuk fenomena perigee di awal bulan Maret berjalan selama 2 hari ialah tanggal 1 Maret pukul 20.15 waktu lokal hingga keesokan paginya pada pukul 02.10 dini hari. Sedangkan untuk tanggal 2 Maret, fenomena perigee terjadi pada pukul 21.00 waktu lokal dan dapat dilihat dari arah timur.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon